Kembar?? Aduh, jadi nyasar kan?! (Aku, Rana & Rani)

No Comments

Kembar?? Aduh, jadi nyasar kan?! (Aku, Rana & Rani)



PART I
* * *
Kamis Siang, Pukul 12.45, di Rumahku
 
Siang itu matahari cukup terik sepertinya, terlihat dari terangnya sinar yang masuk melalui jendela kamarku meski terhalang korden yang sengaja tidak ku buka, toh sebentar lagi aku juga pergi. Untung saja aku baru selesai mandi hingga tak merasakan gerah sama sekali.


Setelah berpakaian rapi ku lirik jam tanganku, sudah pukul 13.00 waktunya pergi. Agak tergesa aku memakai jaket lalu ku kenakan helmku, keluar kamar lalu mendorong motor butut 225cc ku dari teras ke arah gerbang. Ku nyalakan sebatang rokok mild, lalu mulai ku genjot kick starter motorku. Satu, dua, tiga kali aku mencoba tapi mesin motorku masih tidak mau menyala. 


"Sial!" umpatku "Pantes ga nyala, orang kuncinya aja masih di kamar" bathinku


Konyol memang, saking semangatnya aku sampai lupa kunci motor dan hampir lupa mengunci pintu rumahku. Setelah ku kunci pintu, kembali ku coba nyalakan lagi mesin motorku, tentu saja kali ini mau menyala.
Melihat kekonyolanku tadi, mas Salim, karyawan toko sebelah rumahku pun berkomentar.


"Mas Rizky tumben, siang-siang gini udah rapi aja. Buru-buru gitu, mau ketemu cewek pasti ya?" tanyanya bak wartawan infotainment
"Wah mas Salim kepo nih, kayak wartawan" jawabku sekenanya sambil menghisap rokokku


"Emang kepo itu apa artinya? Kok anak sekarang sering bilang gitu?" mas Salim penasaran
"Nah kan beneran kepo, haha.." kataku sambil menunjuk kearahnya
Belum sempat mas Salim menjawab, aku sudah pamit dulu padanya "Pergi dulu mas, keburu telat nih"
"Ati-ati abis ngeledek saya biasanya sial loh" katanya menakutiku


Aku hanya membalasnya dengan tertawa sambil nyelonong pergi. Baru 10 meter, aku berhenti lalu menoleh. Setengah berteriak ku katakan " Mas Salim, tolong tutupin gerbang ya, lupa nih. Makasih" kataku sambil jalan lagi
"Woo cah edan pancen.." kata mas Salim dengan nada kesal

Jujur saja, hal apapun yang terjadi hari ini tak lebih penting dari janjiku untuk menjemput seorang bidadari yang mungkin sedang terasat di bumi (lebay dikit). Dia adalah Rana, cewek yang belum lama ini ku kenal di sebuah studio music.
Gadis munggil berparas cantik, berambut hitam sebahu, hidung mungil (bukan pesek loh ya), kulit putih mulus, nyaris sempurna untuk tipe cewek idamanku.. Dan dia masih kelas 1 SMA, daun muda imut gitu lah.

Pukul 13.40
Dari kejauhan mulai terlihat lalu lalang dan kerumunan anak-anak SMA yang baru pulang sekolah. Ku pelankan laju motorku, sambil tengok kanan kiri mencari orang yang ingin ku jemput hari ini. Dari pesan yang Rana kirimkan padaku semalam dia minta dijemput di dekat gerbang sekolahnya, sebuah SMA negeri yang jadi favorit di kotaku karena memang cuma ada 2 SMA negeri disini (maklum cuma kota kecamatan) 


Masih belum juga ku temukan Rana, sampai ke ujung batas sekolah barulah terlihat sosok itu (bukan sosok astral!). Cewek cantik dengan seragam identitas SMA-nya sedang berteduh dibawah pohon di tepi jalan, sambil sesekali melihat jamnya lalu mengusap peluh di dahinya. Ku tepikan motorku, sengaja agak jauh agar aku bisa mengejutkannya dengan berjalan mengendap. 


Saat dia lengah, memandang kosong ke tengah jalan langsung saja ku dekati dan ku tutup matanya dari belakang dengan kedua tanganku. Dia cukup terkejut sepertinya "Siapa sih nih? Rese' banget, lepasin ga kalo enggak aku teriakin nih" ancamnya


"Siapa coba? Ya coba aja teriak kalo mau" jawabku santai, berharap dia sadar bahwa aku yang menutupi matanya


Dia diam saja, hanya masih berusaha melepaskan tanganku yang menutupi matanya. Lalu tanpa ku duga, "TOLONG...! TOLONG...!" dia benar-benar berteriak yang cukup menarik perhatian siapapun disekitar kami.


Jujur saja aku agak kaget dengan reaksinya, apalagi sekarang banyak yang menoleh ke arah kami sementara tanganku masih menutupi wajahnya.


Aku mulai panik saat mata-mata itu mulai menatap curiga ke arahku, seolah aku ini orang jahat. Sialnya, justru hilangnya fokusku membuat tanganku melemah hingga saat dia bisa melepaskan tanganku dan langsung berbalik justru tanganku yang masih mengacung kedepan itu langsung menyentuh payudaranya.


Jujur aku tidak sadar, hanya sedikit kenyal yang tanganku rasakan saat itu. Perhatianku hanya terfokus pada puluhan pasang mata yang memelototiku akibat teriakan cewek itu, sampai akhirnya "PLAKK..." tamparan dengan rasa gurih menyengat mendarat di pipiku.
"Jangan kurang ajar ya!" Bentaknya, lalu berteriak "Tolong..! Ada orang cabul, tolong..!"


Aku yang kaget dan panik cuma bisa membela diri seadanya, "Ehh tunggu dulu, ini cuma salah paham. Bisa dijelasin kok"


Tapi apa hendak dikata, orang-orang di sekitar situ sudah mengerumuniku dengan tampang beringas. Tak jelas berapa orang jumlahnya, yang pasti ada satu yang bertampang sangar langsung meninjuku tepat di perut "Buukk.." nyaris aku terkapar namun ada tangan lain yang memegangiku agar tidak jatuh (mungkin lebih tepatnya agar tidak lari)
Aku beruntung, atau justru mungkin sial, akibat kehebohan itu dua security sekolah menghampiri kami sambil berteriak menenangkan massa. "Hei ada apa ini?" teriak security 1


"Stop dulu, jangan main hakim sendiri" imbuh security 2 sambil berjalan mendekat


Aku agak lega, tapi ternyata "Bukk..!" pukulan kedua mendarat di perutku oleh orang yang sama


Memanfaatkan kelengahan massa tersebut aku coba membalas pukulan itu, dan "Gllookk..!" sebuah pukulan upper cut ku daratkan ke dagunya hingga dia sempoyongan.


"Gini-gini gua sering nonton tinju" gumamku dalam hati
Belum sempat orang itu membalas, kedua security itu sudah keburu memegangi kedua tanganku kemudian menyeretku ke pos security di dekat gerbang.


Singkat cerita, aku coba jelaskan apa yang terjadi dengan sejujurnya (mungkin itu momen terjujur ane seumur hidup) tapi security itu tidak dengan mudah percaya. Berdasarkan pernyataan orang yang mengaku sebagai saksi, dan pengakuan korban aku lah yang salah. Aku mengaku salah, tapi dengan maksud bercanda. 


"Nah kamu juga aneh, becanda kok sama cewek yang ga kamu kenal. Itu juga kalo bener niatmu becanda, kan jadi dituduh cabul kamu!" tuduhan itu ditujukan padaku


"Saya kenal dia kok pak, kita saling kenal" ku coba membela diri
"Dia bohong pak, saya ga kenal dia" kata cewek itu
"Loh Ran, masa kamu lupa sama aku? Kan tadi pagi aja masih chat masa lupa sih" tanyaku bingung


"Kok kamu tau namaku? Tau darimana? Siapa juga yang chat kamu, jangan ngaco" dia balik bertanya dengan tampang kaget
"Yaelah Ran, ini aku Rizky. Masa lupa?" kataku coba meyakinkan
"Salah orang kali, sok akrab banget" jawabnya kesal
"Nah kamu Rana kan? Yang kita kenalan di studio music masa lupa?" pancingku agar dia ingat


"Bukan, aku ini Rani" cewek itu menjawab enteng
Seketika wajahku memucat, leher tercekat, "Ternyata gua yang salah, mampus" kata itu yang terlintas dalam pikiranku
Tapi tiba-tiba cewek itu tersenyum, lalu bertanya padaku "Jadi sebenernya kamu mau ngerjain Rana? Salah sasaran mas, aku ini kembarannya"
"I..i..iyaa, niatnya ngerjain Rana. Aku temennya, beneran kok sumpah ga boong" jawabku salting


"Hahaha.." kedua security malah tertawa, "udah bubar-bubar masalahnya udah ketauan sekarang" ujar security 1 membubarkan masaa
Aku yang masih bingung cuma bisa pasang tampang blo'on, lalu bertanya "Kembar beneran? Kok bisa mirip banget ya?" sebuah pertanyaan konyol
"Namanya kembar ya mirip lah, gimana sih. Hehe" jawab cewek yang ternyata bernama Rani sambil tertawa renyah
Aku cuma bisa nyengir tanpa makna.



"Udah clear kan masalahnya dik Rani, sama kamu Rizky ini buat pelajaran biar ga asal jahilin orang ya" ujar security 1
"Iya pak, gapapa udah ga perlu dilanjut" jawab Rani sambil tersenyum manis
"Oke pak, pasti saya inget kok pesan bapak. Makasih udah bantu saya" jawabku sambil mengulurkan tangan menyalami kedua security itu

Singkat cerita, aku dan Rani keluar pos security setelah hampir 30 menit diinterogasi lalu berjalan keluar gerbang. Sedikit ku coba cairkan suasana, aku ajak Rani ngobrol.
"Eh Rani, maaf ya soal yang tadi beneran ga sengaja. Kirain kamu Rana" ucapku


"Iya gapapa, udah lupain aja. Biasa kok banyak yang salah ngira, ketuker tuh siapa yang Rana siapa yang Rani" jawabnya menenangkanku sambil tersenyum manis


Aku jadi lega mendengar jawabannya, apalagi melihat senyum manisnya itu. Beuhh, ga nahann..


"Makasih ya Ran, oiya kalo aku mau nebus salahku kamu mau nerima ga?" aku coba tawarkan sesuatu padanya
"Nebus? Tergantung nebusnya gimana dulu, kalo ditraktir makan siang mau deh" jawabnya "becanda ding, hehe" katanya lagi


"Traktir mah beres deh, mau makan dimana emang?" tanyaku pada Rani
"Becanda mas, ini aja mamah udah sms suruh pulang. Ga biasanya aku pulang telat kalo ga ada kegiatan" jawab Rani dengan raut wajah serius


"Yah maaf deh, gara-gara aku kamu telat pulang" kataku "Gimana kalo aku anter kamu pulang? Itung-itung buat permintaan maafku ke kamu"
Rani belum menjawab, dia menatapku ragu tapi tetap mencoba tersenyum. Sungguh ramah cewek ini.


"Tenang aja Ran, aku ga bakal macem-macem cuma mau nganter kamu pulang kok. Please" ku coba meyakinkannya
"Ya udah deh ayo kalo mau nganter aku" jawab Rani "Eh, trus Rana gimana?" tanya Rani
Sial aku hampir lupa tujuan awalku, harusnya Rana yang ku antar pulang bukan Rani.
"Oiya, nah Rananya juga ga keliatan sih" ku coba beralasan
"Emang belum pulang, lagi ada latihan band sekolah sampe sore katanya sih" Rani menjelaskan
"Nah kalo gitu biar aku anter kamu dulu yuk, biar nanti sore giliran Rana yang aku jemput" ajakku pada Rani


"Ciyee pake giliran" ucap Rani dengan nada centil
"Hahaha.." aku hanya tertawa salah tingkah
Ku ajak Rani membonceng motorku untuk ku antar pulang.



Singkat cerita, sepanjang perjalanan kami banyak bercerita. Dari obrolan kami akhirnya aku tau kalau Rana lahir 9 menit lebih dulu daripada Rani. Dari cara bicaranya pun aku jadi tau, Rani lebih feminim daripada Rana yang cenderung selebor dan tomboy. Tapi keduanya sama-sama easygoing sih menurutku, dan yang paling menyenangkan adalah mereka sama-sama cantik dan menggemaskan. Rana lebih sering main keluar, sementara Rani lebih banyak menghabiskan waktu dirumah.


Akhirnya sampai juga di rumah Rani, sekitar 15 menit dari sekolah. Ku hentikan motorku di depan gerbang.
Setelah turun, Rani berkata padaku, "Mamah pasti kepo nih ke aku, soalnya baru kali ini aku pulang dianter cowok"
"Masa sih ga pernah ada cowok yang nganter kamu pulang?" tanyaku heran
"Ihh beneran, baru kali ini. Malah sama cowok yang baru kenal pula, hehe.." kata Rani sambil tertawa
"Itu emang ga ada cowok yang pengen nganter, atau pada ga berani nganter?" ku coba meyakinkan


"Ga penting deh" jawabnya santai, " yang jelas, kamu masuk dalam sejarah hidupku jadi cowok pertama yang nganter aku pulang"
"Weiiss, keren dong ya masuk dalam sejarah" kataku melanjutkan ucapannya
"Ahaha, aku masuk dulu ya mas. Makasih loh udah mau direpotin" kata Rani
"Sama-sama Ran, makasih juga udah mau nemenin ngobrol selama perjalanan" ujarku balas mengucap terimakasih
Dan yang tidak kusangka, "Tawaran mampirnya besok-besok lagi ya mas" kata Rani sambil tersenyum


"Serius Ran? Berarti boleh dong aku nganter kamu lagi besok-besok?" tanyaku setengah tak percaya
"Ya tergantung nanti.." jawab Rani, masih sambil tersenyum lalu melangkah masuk halaman rumah "Dahh mas Rizky.." Rani melambaikan tangannya dari balik gerbang
Ku balas lambaian tangannya, menyalakan mesin motorku, dan berlalu pergi.
Masih dengan perasaan yang sulit digambarkan. Kembar? sama cantiknya, sama menyenangkannya, cuma pembawaan mereka saja yang berbeda. Yang satu tomboy, yang satu lagi feminim. Entahlah, aku lebih memilih menjalaninya daripada harus pusing memikirkannya....


* *


 Kamis sore, Pukul 15.30, di Rumah Rana & Rani
 
Tante Ririn bertanya pada Rani, "Yang barusan nganterin kamu siapa dek? Pacar kamu?"
"Ihh mamah kepo deh, au ahh aku mau ganti baju dulu capek" jawab Rani cuek
"Ditanya kok jawabnya gitu, padahal mama cuma mau minta buat dikenalin. Biar tau anaknya gimana, keliatannya sih lumayan juga" kata tante Ririn agak memancing Rani
"Serius mah?" tanya Rani penasaran
"Kena juga anak mamah, hahaha.." ledek tante Ririn
"Iihhh mamahhhh...." keluh Rani manja


* * *
 

Related Posts:

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p