sebelumnya : http://96.30.52.192/showthread.php/1...ang-Tua-Angkat
aku nanto dan ingin melanjutkan cerita pengalamanku yang selanjutnya. di cerita ku yang kedua aku di ajari cara menikmati seorang wanita yang kulakukan bersama mama angkatku yang disaksikan oleh papa angkatku. tapi sesuai janji mama bahwa itu hanya kejadian pertama dan terakhir karena sesudah itu tak pernah terjadi lagi. sebenarnya orang tua angkatku bukan pasutri yang tak punya anak tapi kedua anak mereka sudah menikah yang semuanya perempuan jadi mereka tak punya anak laki-laki jadi mereka mengangkatku sebagai anak sekaligus karena mungkin iba dan sayang padaku. kedua anak perempuannya sudah menikah dan ikut suaminya di luar kota, paling cepat mereka datang sebulan sekali. anak perempuannya yang pertama berumur 26 tahun bernama ayu dia menikah dengan anak pengusaha. sedangkan yang kedua namanya mbak rani umurnya sekitar 24 dan sudah menikah dengan anak pejabat di kotanya. entah karena mereka berdua ingin berkarir atau bagaimana tapi kedua anak perempuan orangtua angkatku belum punya anak. jadi kedua orangtua angkatku seperti ingin mengobati rasa rindu mereka padaku yang seorang anak laki-laki yang berasal dari desa dimana kedua orangtua kandungku sudah meninggal.
aku selama kuliah tak berani pacaran karena takut mengeceweakan kedua orangtua angkatku jadi walaupun aku mnyukai teman kampusku yang cewek tapi aku tak begitu berharap. ada satu cewek yang satu fakultas denganku dan sering satu kelas denganku, pulang dan berangkat ke kampus pun bareng-bareng bahkan SMA dulu juga satu kelas terus. cewek itu namanya risa dan juga dia adalah tetangga sebelah kiri rumah kedua orangtua angkatku. jadi tidak ada yang aneh ketika berangkat kesekolah berdua pulangnya juga begitu bahkan sampai kita kekampuspun bareng. kadang ngerjain tugas kampus bareng karena dekat. Risa sudah punya pacar sedangkan aku memang tak berani pacaran makanya selalu jomblo, risa juga perhatian mungkin arena dia anak tunggal jadi pengen punya kakak dan aku dianggapnya seperti kakak sendiri.
hari sabtu fakultas kami pulang siang jam 11. dan aku seperti biasa berboncengan dengan risa untuk pulang tapi selama dijalan risa diam saja tak seperti biasanya dia selalu cerewet. risa orangnya imut, selain tubuhnya mungil wajahnya juga imut tapi manis jadi istilahnya gak bosen-bosen liat wajahnya walaupun tubuhnya mungil tapi dia ceria dan periang. risa kalau dirumah memang manja maklum anak tunggal.
"mas, mampir dulu yuk kerumah. sepi sendirian" kata risa.
"entar aja ah..lawong aku mau beres-beres rumah." kataku.
"tapi entar siang kerumah..harus...!!!" katanya memaksa.
memang aku biasa beres-beres rumah kalau gak ada kerjaan lawong emang gak ada pembantu. selesai beres-beres aku malah ketiduran dan bangun jam 1 siang. ketika ku bangun ada rentetan sms dari risa di hp ku. aku langsung kerumahnya karena takutnya di kenapa-kenapa.
"kok gak kesini-sini sih..ditungguin dari tadi." kata risa langsung nyerocos.
"maaf..tadi ketiduran." kataku.
"cari makan yuk, mas. aku laper..mas udah makan blom..?" katanya.
"blom nih tapi traktir dong...hehehe" kataku
"gampang...tapi kudu nemenin aku sampe ayah-ibu pulang." kata risa
memang kami berdua terbiasa beli makan di luar dan dibawa pulang kerumah risa untuk makan disana sambil nemenin risa dirumah. rumahnya emang besar dan pembantunya cuma dateng pagi pulang siang jadi dari siang sampe pulang orangtua risa ya pasti sepi lagi pula orangtua risa pulang sekitar jam 8 malam. ketika sudah sampai dirumahnya dan makan berdua di meja makan si risa juga tak begitu cerewet seperti biasanya jadi waktu sedang santai sambil duduk selonjoran di permadani ruang tengah yang ada TV bertanya pada risa ada apa.
"aku lagi ada masalah mas sama si rido (cowoknya risa)" kata risa
"o..emang ada masalah apa to...aku kan laki-laki mungkin bisa sedikit membantu ngasih masukan" kataku.
"rido ngajakin putus mas..gak jelas apa masalahnya padahal aku dah berkorban banyak buat dia termasuk itu.." kata risa ragu.
"termasuk apa?..nge-relain bolos ke kampus ya...hehehe" kataku meledek.
"ih..termasuk itu tapi bahkan aku dah ngasih pra.." risa tersendat.
"pra...??? praw.." aku tak bisa melanjutkan perkataanku karena mulutku dibekap oleh tangan risa.
"iya.mas. aku dah gak prawan sama rido" bisiknya ditelingaku dan melepaskan bekapan dimulutku.
"loh..kok bisa..?? udah dikasih begituan kok seenaknya ngajak putus!" kataku sedikit emosi.
"entahlah mas..padahal aku sama rido dah 3 kali ngelakuin itu" katanya.
"tapi kamu gak hamil kan...?" tanyaku.
"gak, dia selalu pake kondom atau dikeluarin diluar" kata risa.
"emang kalian pacarannya gimana sih...? kok bisa sampe kelewatan begitu?" kataku penasaran.
"ya...selama ini kami emang biasa salaing oral dan petting, tapi kalo begituannya pertama kali waktu dia ulangtahun dan tiga minggu yang lalu...tiap ketemu malem minggu pasti kita begituan di sini(rumahnya risa)." kata risa sedikit sedih.
"bener-bener gak tau diuntung tuh si rido..mentang-mentang kaya dia gak mau tanggung jawab. apa dia punya cewek lain?" tanyaku.
"entahlah tapi dia bilang kalau dia gak suka sama cewek yang kayak mayat kayak aku. tuh...apa maksudnya ngatain aku kayak mayat.."kata risa jengkel.
"kayak mayat...mungkin kamu gak perhatian mungkin.." tanyaku
"aku kurang perhatian gimana lagi coba. dia ulangtahun dah ku temui di kantornya terus ku kasih prawan ku..tiap hari ku tepon apa sms-an eh..tau-tau ngajak putus mungkin dia dah kenyang ama badanku.!" kata risa dengan geram
"mungkin kamu gak enak menurut dia...tapi kan gak mungkin..masak prawan kok gak enak...hehehe" kataku bercanda agar risa tenang sedikit.
"hihihi..mas nanto porno...!!!" katanya manja memeluk lengan kiriku.
"loh..kamu dah pernah nonton film porno..hehehe..trus dipraktekin dengan rido gitu..hehehe.."katakku memberikan guyonan.
"hihihi..klo nonton film porno sih gak pernah, mas. tapi aku langsung praktek...hihihi" kata risa lucu.
"hehehe..gak pernah? maksudnya gak pernah telat ya? hehehe" kataku dengan tawa.
"ih..beneran aku blum pernah liat film gituan. rido aja yang pernah tapi ya itu dia malah ngelarang aku nonton film gituan katanya entar aku gak sayang lagi ama dia. padahal kan aku cinta banget ma rido. kalo gak cinta kenapa aku sampe mau diprawanin dia. mas, punya film gituan gak? kan biasanya cowok punya tuh" kata risa padaku.
"ada sih..tapi kan saru kalo nonton berdua entar ada setan lewat loh..hehehe" candaku.
"biarian..ku penasaran banget sih..untung-untung bisa belajar sama mas nanto hihii..."godanya.
"iya..ku punya, tapi sedikit ada yang dari indonesia ada yang dari jepang ada yang bule juga..mau yang mana " kataku dengan mengeluarkan hp smartphone warisan papa angkatku.
"mana dong liat mas.." kata risa menyerobot hp ku.
dia tampak asyik liat koleksi ku yang menurutku sedikit, sebenernya sih aku suka film rekaman amatir dari indonesia kan seru liatnya. tapi aku juga mengoleksi beberap dari asia dan bule entah dari mana.
"mas asyik yang mana?" tanyanya.
"kalo aku sih sukanya yang indonesia abis kayak kita jadi berasa ngintip. tapi kalo kamu mau belajar nyenegin si rido tonton yang bule ama yang asia tuh aku isi yang romanti-romantis abis aku gak seneng ama yang kasar-kasar." kataku.
"aku juga mas, gak enak kalau kasar-kasar.hihii" kata risa.
risa memilih film yang pemainnya bule. risa masih duduk disampingku dengan kepala menyender bahuku agar aku juga bisa nonton film yang dipilihnya. ketika dua pemain bule itu saling berciuman kulihat memang sama persis seperti yang diajarakan oleh mama padaku. tapi bedanya di film-film hot gak ada adegan cupang-mencupang barangkali disana gak kenal cupang-mencupang jadi gak pake acara cupang-cupangan. gaya berciuman dan hisap lidahnya sudah aku kuasai dari mama, saling hisap ludahpun membuatku ketagihan bila melakukannya. cara meremas dan mengecupi puting susu pemeran wanitanya juga sama yang diajarkan mama. apa mama belaar dari film porno ya?. dan ketika cewek itu nyemprotin muka pemain pria nya juga sama seperti mama yang waktu itu juga nyemprot walaupun gak sebanyak yang di film ini. dan ketika si pemain pria mengeluarkan batangnya tampak si risa sedikit terkejut.
"mas, itu beneran punyanya si laki itu?" kata risa padaku.
"iya..biasanya sih kalo film nya bule emang lebih gede dari yang film asia." jelasku.
"apa gak sakit tuh ceweknya?" tanya risa.
"kayaknya gak deh..buktinya ceweknya keenakan. walaupun pas di emutin gak bisa semua.hehe" candaku
"mas..???" risa menatapku agak sayu.
dan entah dari mana kok dadaku berdesir seperti aku ketika berhadapan dengan mama untuk belajar dikamarnya dulu. risa memejamkan matanya dan bibirnya terlihat indah sekali dengan sedikit membukan seakan-akan mengundang bibirku untuk mampir kesana. aku tak kuat lagi untuk menahan bibirku menuju bibirnya yang ketika bersentuhan dengan bibirku terasa lembut dan basah, halus dan terasa ringan dengan debaran jantung yang tak bisa digambarkan sensasinya. kecupan pertama kurasakan begitu manis sekali bibir risa entah kok bisa rasanya manis apa dia pake lipstik yang ada gulanya ya?. ketika ku masukan lidahku menggelitik bagian mulutnya. lidah risa menyambut lidahku yang kemudian mengajak lidahku untuk menari didalam mulutnya bersama lidahnya dan kemudian pindah kedalam mulutku dan kemudian air liurku kelar tanpa diminta dan terasa sekali risa menhisap kuat lidah dan ludahku yang kubalas dengan hisapanku dilidah dan ludah risa. kami melepaskan ciuman kami dan saling berpandangan mata seakan mencari tahu ada apa yang terjadi saat ini.
"mas...makasih..udah ngajarin.aku ciuman.." kata risa dengan terengah-engah
"loh..bukannya kamu.udah sering..sama rido?" tanyaku.
"iya..tapi gak seperti yang..mas praktekin.." sahut risa dengan lembut.
"mas kira..udah pinter. masak udah lepas prawan..kok gak bisa ciuman?" kataku.
"banyak yang..belum pernah di praktekin pas aku sama rido. ciuman, isep-isepan..semuanyalah..walaupun aku juga dah lepas prawan... mas ajarin aku lebih..banyak..?" kata risa dengan syahdu.
"t.tapi. kan kamu..." ucapku terputus.
"aku pacarnya rido..tapi mungkin kami akan putus jadi apa salahnya aku belajar sama mas..sukur-sukur bisa praktek sama rido dan bisa bikin hubungan kami langgeng" ucap risa dengan sedikit kesedihan.
"udah..dong...jangan sedih terus ...ya udah aku mau ngajarin apa yang kamu minta..tapi entar kalo kita kebablasan gimana." kataku.
"hihihi...gitu dong..kebablasan sih gak papa tapi jangan sampe jadi(hamil) dan jangan sampe ketagihan ya mas.hihihii" godanya padaku.
"ye...trus kalo aku ketagihan aku disuruh semprotin kemana?" candaku.
"hihihi..di wc..hihihi..kekamar yuk mas..biar asyik..hihihi.." godanya lagi dengan berlari menuju kamarnya.
ku matikan film yang diputar di hp-ku dan kemudian mengunci semua pintu beserta menutup gorden jendela baru lah aku menyusul risa ke kamarnya. setelah di dalam kamarnya dan mengunci pintunya aku tak melihat risa tapi sepertinya risa sedang di kamar mandi yang ada didalam kamarnya. baru saja aku duduk di sofa kamarnya risa sudah keluar dari kamar mandi dengan hanya dibalut handuk walaupun kuyakin risa sewaktu dikamar mandi bukan lagi mandi. risa berjalan berlenggak-lenggok seperti menggodaku sama seperti film yang ku tonton bersama risa dengan keadaan si pemain wanita hanya memakai handuk, apa risa ingin mempraktekan yang ada di film pono itu ya?. risa kemudian langsung duduk diatas pangkuanku dan kedua tangannya melingkar di leherku. kemudian bibir kami pun bertautan dengan lidah saling menyebrang ke mulut kami. ludah kami sudah banyak membasahi bibir kami walaupun ludah yang keluar dari mulut kami selalu diminum dengan nikmatnya. ketika risa melepaskan ciumannya terlihat segaris liur yang masih menghubungkan bibirku dan bibirnya sehingga tampak begitu menggairahkan untukku. jadi tanpa banyak tanya aku langsung mencuimnya lagi dengan lumatan dan liukan lidahku mencari lidah dan ludah manis nya. hingga tak kusadari ternyata handuknya sudah ada di lantai. jadi dengan tanpa meminta persetujuan risa lagi kedua tanganku langsung berada di kedua susunya yang ternyata cukup membulat sempurna walaupun tak sebesar mama, tapi menrutku sangat serasi dengan ukuran tubuhnya dan bulatan susunya begitu menggoda seperti bakpau dalam ukuran jumbo. risa hanya mendesah dengan syahdu ketika leher dan kedua susu bulatnya ku penuhi dengan cupangan dan kubasahi sebasah-basahnya dengan air liurku.
tangan kakanku sudah menjelajah dilorong vagina nya yang ternyata memiliki rambut yang sedikit jadi belahan bibir vagina nya nampak tembem dan tebal, sepertinya risa cocok untuk diberi gelar si cewek montok. tanganku bergerilya di dalam vagina risa dengan gerakan yang sudah pernah diajari mama yaitu mengit-ngait ke bagian atas didalam vagina. kucari g-spot yang pernah kutemukan di vagina mama, dan kurasakan ada benjolan itu tapi g-spot milik risa lebih lembut dan datar jadi lebih tersembunyi mungkin karena bagian ini belum pernah di jelajahi. mulutku di sosor bibir risa ketika tanganku bergerak mengosok g-spot milik risa, dan mulutnya mengeluarkan suara seperti erangan keras didalam mulutku mungkin karena keinginan berteriak itulah risa menyosor bibirku agar suaranya tak keluar dengan keras. bibirku disosor, tangan kiriku meremasi susu dan puting nya sedangkan tanganku menggosok g-spotnya. dan bisa ditebak dengan hanya satu menit risa sudah mengejang seperti kesurupan, dengan mata yang hanya terlihat putihnya saja dan mulut menganga tanpa suara dangan nafas yang tertahan dan badan yang tiba-tiba kaku. risa meraih orgasme dahsyatnya hampir 1 menit yang kemudian langsung menarik nafas dalam-dalam dan ngos-ngosan memeluk tubuhku yang masih memakai baju lengkap.
"ah.ah.mas.enak.banget.itu.tadi.apa.namanya.?" tanya risa dengan ngos-ngosan.
"itu katanya oragasme. enak yah?" tanyaku menggoda.
"ba.nget..entar..si rido ..tak suruh..begini.." katanya menghela nafas.
setelah nafasnya reda risa kemudian berdiri dan melepaskan baju dan celanaku yang sudah basay kuyup oleh squirt dan keringatnya. kemudian risa langsung memelorotkan celana dalamku dan aku sempat ingin tertawa karena ketika CD ku di lorot batangkku langsung memukul wajahnya. risa kaget..entah kaget karena terpukul batangku atau karena ukuran batangku. risa kemudian memandang batangku dengan pandangan mengerikan seperti ingin memakan batangku.
"mas, kok kayak di film?" tanya risa
"eh..emang kenapa? gini-gini pernah bikin cewek klenger loh.." jawabku jengkel.
"ih..mau..hihihi" jawab risa dengan sok imut walaupun memang imut sih.
risa membelai batangku dan kemudian dia membasahi tangannya dengan ludah dan mengocok batangku, terasa nikmat walaupun tak selihai mbak sari dan mama. lalu kutuntun kepalanya agar mulutnya mau ngemut batangku, risa menatap mataku seakan memberitahukan bahwa dia bingung bagaimana caranya ngemut punyaku. aku tetap saja menuntun kepalanya yang kemudian langsung di emutnya kepala batangku, desir itu datang seperti sewaktu mama mengemut punyaku dulu. risa sepertinya ingin mempraktekan apa yang ada di film yang dia lihat tadi karena ketika di film tadi si wanita mengulum kepala batang pemain pria sambil memainkan telurnya, dan sekarang risa melakukan hal yang sama. kemudian telurku yang giliran masuk dimulutnya dan batangku dikocok dengan tangan halusnya, tanganku bergantian meremas kedua susunya yang bulat menggoda itu. putingnya masih kecil dan susunya sangat montok jadi sangat mengasyikan buat tanganku untuk terus meremasi kedua susunya.
entah berapa lama posisi itu terjadi, setelah itu risa kemudian berdiri dan memegang kepaku untuk mengarahkan pada vaginanya. kulakukan jilatan-jilatan pada clitoris dan bibir vaginanya yang sudah basah tetapi itu tak berlangsung lama karena risa menjauhkan kepalaku dari vaginanya. risa memposisikan duduk dipangkuanku dengan aku yang tetap duduk bersandar di sofa, risa mengarahkan batangku yang telah basah dengan luirnya untuk segera dapat masuk ke dalam vaginanya. risa seperti mengoles-oleskan kepala batangku pada permukaan vaginanya dan kemudian menyelipkan kepala batangku di depan pintu vaginanya. dirasa sudah tepat maka risa perlahan mendorong turun pantat putih nan monggoda itu untuk dapat melesakkan batangku kedalam vaginanya. harus ku akui tak mudah masuk kedalam vaginanya entah berapa lama baru batangku seluruhnya tertelan vaginanya walaupun tak semua tertelan oleh vaginanya. saat pertama kali melesak kedalam vaginanya, terasa sekali jepitan kuat vaginanya mungkin karena masih baru 3 kali dipake untuk berhubungan jadi masih orisinil. untung saja vagina risa sudah basah jadi bisa membantu pergerakan batangku. risa kemudian perlahan maju-mundurkan pinggulnya diatas pangkuanku, batangku serasa di peras karena vagina sempitnya sangat terasa sekali mencengkram kuat batangku saat itu terjadi.
semakin lama semakin lancar risa memaju-mundurkan pinggulnya dan kemudian kupegang pinggulnya dan kuarahkan untuk menggerakan pinggulnya dengan gerakan kiri-kanan. gerakan pinggulnya kemudian kuarahkan untuk berdoyang memutar seperti goyangan ngebor milik inul. ketika batangku serasa di peras oleh vagina risa dengan gerakan memutar terasa sekali nikmatnya sampai badanku seperti menggigil demam. mataku tak bisa lagi terus memperhatikan risa tapi aku sempat melihat risa sama sepertiku dengan keadaan yang menggigil tapi bukan karena demam tetapi karena nikmat yang kami rasakan. entah kenapa begitu nikmatnya sampai kami berdua menggigil seperti ini, tapi aku merasakan batangku seperti benar-benar diperas oleh vaginanya yang luar biasa sempit dan terasa gerinjal-gerinjal lunak nan halus di vaginanya sehingga membuat batangku seperti di peras sekaligus di gelitiki sejuta syaraf. aku benar-benar tak tahan lagi, kepalaku samapi ingin pecah rasanya menahan nikmat yang luar biasa ini.
"ah..ris..ku mau ke..luar.gh...ah.." kataku berusaha memberi tahu.
"di...ah..da.lem..ehm...ahk..." kata risa yang terlihat sedang asyik.
aku yang sudah tak tahan lagi untuk menahan sprema ku untuk keluar tak sanggup lagi untuk mencerna omongan risa dan ketika aku sedang dalam fase persiapan klimaks risa mendahului ku dengan orgasmenya yang terasa dari vaginanya yang meremas batangku dengan luar biasa kuat dan memijat sehingga aku tak lagi bisa berfikir karena sedetik kemudian aku menyusul orgasmenya dengan tembakan-tembakan spermaku dari batangku yang entah berapa kali tapi kurasakan begitu nikmat sampai risa mengiringi tiap semprotan spermaku dengan erangannya. kami terbang melayang dengan nikmatnya puncak birahi dan entah berapa lama kemudian aku dan risa mulai tersadar dengan risa langsung memeluk tubuhku sambil ngos-ngosan.
"mas, ini..luar.biasa..aku gak..pernah..sehe.bat..ini rasa.nya(nikmatnya).." bisik risa.
"aku..ju.ga..makasih..abis.punyamu..luarbiasa..he. batnya.." bisikku juga.
dengan nafas yang masih ngos-ngosan aku dan risa berciuman dengan mesra seakan kami adalah kakasih atau mungkin suami istri walaupun bukan. kami cukup lama berciuman untuk meredakan gejolak yang tersisa di tubuh ini. ketika kami sudah cukup puas, risa bangkit untuk duduk dan kemudian melepaskan batangku yang masih setengah keras dari jepitan vaginanya. terlihat jelas dimataku mani kentalku tercurah dari kedalaman vagina risa, manglir terus menerus seakan tak ada habisnya dan membasahi paha dan sofa tempat kami beradu nafsu hingga basah kuyup.
"ris, entar kalo kamu hamil gimana?" tanyaku gugup.
"ih...mas nanto..tenang aja..ini urusan cewek...hihihi" katanya sambil berlari kekamar mandi.
setelah risa selesai bersih-bersih di kamarmandi risa keluar dengan pakainnya yang tadi dan menyuruhku bersih-bersih dikamar mandi. dari pada cuman bersih-bersih aja aku langsung mandi dan kemudian memakai handuk yang ada dikamar mandi dan keluar dari kamar risa setelah berpakaian rapi seperti sebelumnya dan kulihat risa sedang membuat teh hangat. kami mengobrol seperti biasa dan risa kembali ceria dan energik seperti biasanya. ketika kembali kutanya tentang spermakku yang masuk kedalam rahimnya risa menjawab.
"ih...dibilang itu urusan cewek..kok masih bandel sih...hihihi..." itulah jawaban risa.
"tapi..aku takut kami hamil...!" kataku gugup.
"hihihi...ih..mas nanto kalo lagi takut lucu.hihihi..." kata risa..
"ih...serius aku, ris." jawabku meyakinkan.
"pokoknya mas tenang aja..ini kan bukan masa suburku." kata risa yang membuatku pusing.
"loh...maksudnya...???" tanyku bingung.
"kemarenkan aku beru selesai "Mens" jadi hari ini bukan masa suburku mas.." kata risa menenangkan hatiku.
tapi sayangnya dan disayangkan lagi ternyata kejadian bersama risa hanya sekali itu saja. semiggu setelah kejadian itu risa cerita kalau rido sekarang bertekuk lutut sama dia berkat apa yang sudah dia terapkan dari yang dia pelajari bersamaku. dan menyusul sebulan kemudian keluarga rido melamar risa. bahagia aku liat risa bisa bahagia. hp ku penuh dengan sms risa yang mngucapkan banyak terima kasih atas bantuankku mengajarinya, tapi kubalas saja "sama-sama". beberpa bulan kemudian rido dan risa resmi menikah dan tentu aku sangat bahagia. walaupun mereka sudah menikah aku dan risa tetap sering ngampus cuman bedanya sekarang aku pake mobil ketika berangkat bersama risa karena sekarang suaminya risa memberi mobil sedan mercy untuk dibawa istrinya. dan masalah makan dan jajan risa selalu mentraktir. jadi...ada enaknya juga kalau kita bahagia dengan kebahagiaan orang lain walaupun bukan kebahagiaan kita sendiri.
source: GeOl.biz