Kisah Cinta dengan Pembantu - 3

No Comments

Lanjutan dari Bagian 2.

Hari pertama tinggal di rumah mertua, saya tidur sekamar dengan dengan istriku dan anaknya, yang sekarang menjadi anakku semenjak menikah dengan Mbak Yatun. Sedangkan Ibunya tidur di kamar yang berbeda, kamar tempatku tidur merupakan kamar tidur anakku, karena kamar tidurnya hanya dua, otomatis kami harus tidur sekamar.

Anak mbak yatun namanya siti, kelas 2 smp dengan bentuk badan yang kurus kecil, puting payudaranya masih kecil, kebalikan dari ibunya, salah satu hal yang mirip dengan ibunya adalah kulitnya yang gelap, namun wajahnya jika kulihat-lihat lumayan manis. Sedangkan Ibu mertuaku lumayan mirip dengan Istriku, dengan wajah yang kas dan payudara yang lumayan besar. Satu hal yang membuatku panas dingin dengannya adalah mukanya yang mesum, seolah-olah siap menerkam orang yang menatapku, ditambah dengan pakaian berupa celana pendek dan kaos yang membuatnya tampak lebih muda dari umurnya.

Malam pertama di rumah Ibu mertua, tidak ada yang luar biasa terjadi. Keesokan harinya, Istriku pamit untuk berbelanja, meninggalkanku sendirian dengan ibu mertuaku, dimana Anakku sedang bersekolah. Di rumah mertuaku ini hanya terdapat 1 kamar mandi, yang terpisah dengan bagunana utama dan terletak agak ke belakang dari bagunan utama. Karena kebelet pipis, akhirnya saya berjalan ke belakang dengan maksud untuk kencing. Saat keluar dari rumah, kulihat Ibu mertuaku baru selesai mandi dengan hanya menggunakan sarung, tanpa apa-apa lagi dibaliknya. Melihat hal tersebut, otomatis kontolku menjadi sangat keras di balik celana boxerku. Melihat hal tersebut, Ibu mertuaku berjalan dekat senyuman penuh arti kearahku, yang kemudian mengelus kontolku yang menegang keras di balik celana boxerku, dan berjalan kembali ke kamar tidurnya. Bagai kerbai di cucuk hidungnya, sayapun mengikutinya menuju ke dalam kamarnya.
Didalam kamarnya, Ibu Mertuaku “katanya kontol kamu kuat ya?”

Mendapat pertanyaan seperti itu, gw sempat shock karena tidak menyangka mertuaku akan bertanya seperti itu. Melihatku terbengong, mertuaku kemudian melepaskan sarungnya yang basah dan telanjang bulat di depan mataku, sambil bergumam “ssttt….udah lama pengen dientotin”. Ibu mertuaku kemudian berjalan ke arahku dan menarikku kearah kasur, sayapun terdiam dan hanya mengikutinya saja, sambil kontolku di remas-remas dari luar celana boxer. Ibu mertuaku kemudian menarik tanganku dan diletakkan di atas dadanya yang besar, walaupun agak turun, dan memerintahkan ku untuk meremasnya. Beberapa saat kemudian, nafsu mertuaku mulai bangkit dan mulai menciumiku dengan ganas, yang ku balas dengan mengeluarkan lidah dan kurasakan air liur ibu mertuaku masuk ke dalam mulutku. Tidak lama kemudian, Ibu mertuaku meminta bajuku untuk dibuka saja, yang kemudian di susulkan dengan membuka celana boxerku, tanpa CD, otomatis kontol gw yang sudah tegang banget terpampang di depan mukanya.

Sambil bergumam “putih banget, pala kontolnya warna pink, panjang lagi, kaya artis saja yang sering ada di tv”, yang langsung di sedot kontolku. Menerima perlakuan seperti itu, aku hanya bisa mendesis, dan kutawarin untuk menjilati memek ibu mertuaku. Akhirnya, Ibu mertuaku terbaring dengan kaki terkangkang, dan menarik kepalaku ke arah selangkangannya. Dengan penuh nafsu, kujilatin memek tersebut dengan penuh nafsu yang membuat ibu mertuaku bergumam tidak jelas “sstttt….ahhhh….terruss nakk, jilat teruss, yang dalammm….sttttt”. sambil bergumam, kepalaku dibenamkan kearah memeknya sambil kedua pahanya menjepit kepalaku. Karena hampir kehabisan napas, akhirnya dilepaskan dan ibu mertuaku memintaku untuk segera mengentotinya “Nakk...kontolnya dimasukin nak, ngentotin yang kuat nakkk…”

Kuarahkan kepala kontolku ke arah memeknya, setelah kugesek-gesek sebentar, akhirnya kubenamkan kontolku kedalam memeknya. Dengan posisi misionaris, kupeluk erat Ibu mertuaku sambil kontolku maju mundur di dalam memeknya. Tidak lama setelah itu, ibuku mencapai orgasme keduanya (orgasme pertama kutelan saat kepalaku di jepit dengan keras oleh kedua kakinya) sambil memelukku dengan erat.

Karena belum keluar, akhirnya ku balik ibu mertuaku dengan posisi doggy style, dan ku genjot kembali memeknya, makin lama makin cepat “aduuhhh nakkk, enakk, goyang teruss, entot terus memek tua ini, aduhh, anakkk muda tenaganya memang bedaa….” Tidak lama kemudian, kami berganti posisi dengan posisi Ibu mertuaku diatas. Setelah memasukkan kontolku ke dalam memeknya, ibu mertua memelukku dan memintaku untuk menelan air liurnya. Aku kemudian membuat mulutku, terasa tetesan liur memasuki mulutku, dan akhirnya kutelan semua air liur tersebut. Ibu mertua mulai menggoyangkan pantatnya, diputer-puter, terasa kontolku mengaduk-ngaduk lubang memeknya dan mengenyot-ngeyot kontolku, disedot-sedot, membuatku hanya bisa menutup mata dan menikmati kenikmatan yang luar biasa ini.

Posisi kamipun kemudian berganti, dimana Ibu mertuaku dibawah dan kuangkat kedua kakinya di atas pundakku. Dengan posisi ini, ku genjot dengan kuat sambil kuperhatikan Wajah Mesum Ibu Mertua, dengan mata terpenjam dan mulut bergumam “aduuhh nakkk…entot trus memek tua ini nakk…biar Ibu bunting juga….sssttttt….uhhhh….ayooo nak…buang didalam…” Akhirnya saya genjot dengan kecepatan tinggi, 30 menit berlalu, walaupun keringatku sudaahhh membasahi seluruh tubuhku, namun pejuku belum keluar juga. Ibu mertuaku yang sudah kepayahan kemudian bergumam “Aduuhhh nakk, lom keluar juga yaa…ibu sudah tidakk kuat nakkk, aduhhh enakkk, perkasa bangett nakkk, aduuhhhh, keluarin doank nak di dalam…” mendengar itu, akhirnya ku genjot dengan kuat, dan kurasakan memek Ibu mertuaku menjepit keras kontolku, akhirnya keluarlah cairan manis dari memek Ibu mertuaku. Melihat Ibu mertuaku yang sudah kecapaian, akhirnya sayapun berbaring di sebelahnya walaupun belum keluar.

Ibu mertua “aduhhh kamu perkasa banget, sampai tidak kuat ibu kamu entotin terus…kasiann kamu nak belum keluar…Kamu suka tidak sama siti? Saya lihat kamu perhatiin dia dari kemarin, kalau suka, nanti kamu jadiin istri saja”. Mendengar itu “Tapi itu kan anaknya yatun, artian itu anakku juga bu”. Mendengar itu, ibu mertuaku hanya tersenyum. Setelah itu, kamipun membersihkan diri dan mandi bersama. Di kamar mandi, kami sempat melakukannya sekali lagi sampai Ibu mertuaku kembali mencapai orgasme, namun karena sudah kecapaian, sayapun mengeringkan badan ibu mertuaku dengan handuk dan keluar kamar mandi (pintu tidak ditutup) dan berpakaian. Dengan hanya menggunakan boxer dan ibu mertuaku yang hanya di lilit handuk, ku lihat istriku sedang di dapur memasak sambil memperhatikan kami, dalam hatiku berpikir, jangan-jangan istriku sudah memperhatikan kegiatan kami sedari tadi, setelah itupun kami makan siang bareng dan istriku kembali membuatkan minuman jamu yang katanya bisa memperbesar gairahku.
Menjelang sore, kulihat siti pulang sekolah, dengan mengenakan seragam putih dan rok biru khas anak smp. Sorenya, kulihat istriku menyuruh siti untuk mandi karena hari sudah menjelang malam, mereka berduapun berjalan menuju kamar mandi sambil membawa handuk. Namun satu hal yang membuatku menelan ludah, istriku membuka bajunya dan membuka baju siti, dan telanjang di dekat sumur dan mandi di ruang terbuka sambil mengenakan sarung. Beberapa saat kemudian, Istriku memintaku untuk mengambilkan handuk, dan memintaku untuk mandi bersama. Bagai kerbai di cucuk hidungnya, sayapun mengambil handuk dan cepat-cepat menuju ke depan sumur. Istriku “Siti, nanti kamu bantu sabunin ayahmu…” Setalah itu, sayapun bertelanjang bulat di depan anak dan istriku dengan kontol mengacung tegang. Setelah disiram air yang lumayan dingin, siti kemudian menyabunin punggungku sambil berdiri. Mendadak, Istriku yang sedang menunduk dengan perut buncitnya langsung melahap kontolku, alhasil saya kaget dan hanya bisa menikmati perlakuan istriku.

Sambil mengenyot kontolku, istriku meminta siti untuk memperhatikan, alhasil anakku memperhatikan dengan serius kontolku yang sedang di emut emaknya dengan telanjang. Melihat hal itu, kontolku semakin mengeras sambil memperhatikan wajah polos anakku yang sedang telanjang bulat, dengan kulit gelap berkilau dengan memek yang masih belum ditumbuhin bulu-bulu dan hanya bulu halus. Tidak tahan dengan permandangan itu, akupun mulai mengelus-ngelus payudara anakku yang masih tergolong rata, hanya sedikit menonjol, siti hanya diam saja melihatku dengan wajah polos, benar-benar menggemaskan.
Istriku kemudian meminta anaknya untuk berpegangan pada sumur dan membelakangiku, otomatis vaginanya yang masih temben tersebut terpampang di depan mataku. Akupun dengan otomatis melepaskan istriku yang sedang melumat kontolku dan berjongkong menjilatin memek anakku, terasa ada cairan asin yang mulai menetes keluar. Sambil jongkok, kujilati terus memeknya dan sempat kulihat istriku sedang berciuman dengan anaknya. Tidak lama kemudian, istriku memintaku untuk berbaring, diatas tanah tersebut, tubuhku menjadi kotor oleh tanah dengan istriku mengarahkan siti untuk menduduki penisku. Dengan pintarnya, siti menurunkan pantatnya dan dengan menarik ulur, siti mengenggelamkan kontolku dalam memeknya sambil mendesis.

Setelah terbenam, siti mendesis pedas dan menaik turunkan pantatnya. Walaupun sudah tidak perawan (tidak tahu siapa yang mengambil keperawanannya walaupun masih kelas 2 smp), siti naik turun dengan pintarnya diatas penisku, terasa jepitan memeknya yang sangat sempit naik turun di atas kontolku yang besar, terlihat kontral warna memeknya yang hitam sedang melahap kontolku yang berwarna putih, keluar masuk. Tidak lama kemudian, istriku menduduki wajahku dan memintaku untuk menyedot vaginanya, yang kuladeni dengan jilatan rakus. Tidak lama kemudian, tampaknya memek siti mulai berkedut-kedut sambil berpekik kecil, sepertinya siti sudah mencapai puncaknya dan terdiam. Kamipun akhirnya membersihkan diri dan berjalan telanjang menuju ke kamar.

Akhirnya, didalam kamar langsung kupeluk siti dank u jilati memeknya, dan kuangkat siti yang terasa sangat enteng (lumayan kurus dan badannya kecil) dan ku entotin dengan sambil berdiri. Istriku mengambil hapeku dan mengabadikan momen tersebut. Setelah siti mencapai orgasme, aku membiarkannya beristirahat dan langsung memeluk istriku dan langsung ku sodok memeknya dari belakang sambil dia berpegangan pada meja rias. Setengah jam berlalu, kurasakan kontolku mulai berkedut-kedut, kupercepat sodokanku pada memek istriku, namun segera di cabut kontolku oleh istriku.

Istriku menyuruhkan untuk mengentotin siti agar pejunya bisa ditembakin di dalamnya, percuma di buang didalam karena istriku sudah bunting. Akupun memeluk siti yang sedang tertidur lemas di kasur, kumasukkan kontolku ke dalam memeknya yang sempit, namun sangat basah, dank u entotin dengan rpm tinggi. Ampir setengah jam berlalu, akhirnya pertahananku jebol juga, dan kutembakkan peju gw di dalam Rahim siti sambil berpelukan erat, dimana siti kemudian mengigit pundakku karena sudah mencapai puncaknya juga.

Setelah kejadian itu, Akhirnya selama seminggu tinggal di rumah tersebut, saya harus bergantian melayani Istriku, Ibunya, dan juga anaknya, dimana istriku selalu memintaku untuk membuang pejuku di dalam Rahim anaknya, agar supaya bisa dihamili, dimana mertuaku juga memintaku untuk membuang pejuku dalam rahimnya karena sudah lama tidak di semprot di oleh peju lelaki. Akhirnya, suatu hari saya sedang mengenjot siti, saat hampir mencapai puncaknya, saya berpindah ke Ibu mertuaku, supaya pejuku bisa di buang didalam rahimnya karena dia sudah tidak kuat untuk melayani kontolku yang susah benget keluar, berkat jamu atau minuman apa yang diberikan padaku setiap hari.

Setelah kejadian itu, akhirnya saya dan istriku kembali ke Jakarta, bersamaan dengan siti dan Ibu Mertuaku. Sesampainya di Jakarta, kami tinggal bersama di apartemen, dengan hubungan yang aneh, tapi bahagia.

Sekian cerita ini, bagi wanita-wanita yang ingin berbagi fantasi seksual, silakan menghubungi e-mail dibawah ini.

e-mail saya: blue.ivy.987@gmail.com



source: GeOl.biz

Related Posts:

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p