Sambungan dari Bagian 1.
Setelah kejadian tersebut, hampir dipastikan setiap hari kami melakukan hubungan selayaknya suami istri. Selain rajin membuatkan susu madu dengan telor, mbak yatun juga mengharuskan gw untuk meminum semacam ramuan, walaupun rasanya aneh dan susah ditelan, namun karena dia bersikeras, akhirnya minuman tersebut menjadi kewajibanku dan harus kutelan 2 hari sekali. Hari-hari setelah itu, saya merasakan gairahku selalu menggebu-gebu, bahkan dalam kondisi super sibuk dikantor, kontolku sering tiba-tiba ngaceng dan sulit untuk didiamkan, jika sudah begitu, malamnya gw akan ngebut pulang kerumah dan langsung ku sambar mbak yatun, ku ciumin dengan ganas, kujilatin, dan dengan nafusnya kusodok memeknya dengan kontolku yang sudah tegang dari pagi. Hampir setiap malam gw bergumul dengan mbak yatun, kujilati leher jenjangnya, kuhisap putingnya yang hitam, kuremas payudaranya yang besar, ingin rasanya ku hisap cairan madu yang keluar dari memeknya. Suatu malam, saat sedang ganasnya ku gempur memek mbak yatun “aduhhh koo…makin ganas ajaaa…pejuu koo…pejuu…didalamm kooo….saya lagi subuurr kooo…hamilin mbakk kooo…enakkkk kooo…ohhh…” mendengar erangannya yang tersebut, nafsuku semakin memuncak, akhirnya kugenjot dengan kecepatan tinggi, namun herannya, setelah sering meminum jamu mbak yatun, gw merasa semakin susah untuk mengeluarkan peju.
Sudah hampir 2 jam ku sodok memeknya mbak yatun, bisa dilihat keringat kami sudah bertetesan kemana-mana, namun masih belum ada tanda-tanda akan berakhir. Mbak yatun “ayooo koo, entott memek mbak truss koo…lebih kencang lagi koo…dikit lagiii kooo, tembak didalam koo…hamilin mbakk koo, yaa lebihh kencang koo, keluarinnnn, ayoo dikeluarin…pejuuu…ohhh….sttttt…aaaa….uuhhhgg….peju u…hamilin kooo” mendengar erangannya, goyanganku semakin kencang, rasanya otot lenganku sudah cape, namun kupaksakan dan ku entotin terus memeknya mbak yatun, peluh bercucuran menetes ke mbak yatun yang berada dibawah sambil kakinya terus menjepit pinggangku.
Akhirnya, kontolku sudah berkedut kedut, ku peluk kencang mbak yatun, dan keluarkan pejukuu didalam memeknya mbak yatun…dapat kurasakan, pejuu ku kental sekali dan keluarnya sampai 8x semprotan. Seperti biasa, mbak yatun melarangku untuk mencabut kontolku, supaya pejunya tetap didalam. Walaupun begitu, dapat kurasakan begitu banyaknya pejuku, hingga tetap meleleh keluar saat kontolku melemas.
Keesokan harinya, kami melakukannya sekali lagi, 1.5 jam ku entotin memeknya mbak yatun, sampai akhirnya kukeluarkan didalam memeknya sesuai dengan permintaannya, kental dan banyak, padahal baru semalam ku keluarkan. Tidak lama setalah itu, sayapun mandi terburu-buru karena harus ngantor, sebelum berangkat, mbak yatun menyodorkan ramuan minuman padaku, dan langsung kutelan karena sudah sangat telat. Siang hari, kepalaku menjadi pusing, dimana kontolku sangat keras, sempat kupikir minuman apa yang diberikan padaku setiap harinya, rasanya aneh, pahit, asem, asin, bercampur aduk. Namun tidak terlalu ku permasalahkan karena kuanggap jika minuman tersebut berguna untuk membangkitkan gairahku terus, maka tidak menjadi masalah karena sungguh sangat nikmat sekali bisa bergumul setiap hari dengan mbak yatun.
Namun yang menjadi pertanyaan, walaupun nafsuku menjadi sangat tinggi dan kontolku sangat keras, jika dekat dengan teman wanita kantor yang seharusnya sangat menarik, justru kontolku menjadi lemas dan nafsuku kembali turun. Pernah sekali, godaan datang dari teman wanita sekantor yang lumayan dekat, menurut penilaianku dulu, dia sangat sexy dengan blazer dan rok hitam, sungguh merupakan wanita yang sangat menawan walaupun sudah bersuami. Pernah beberapa kali kami berhubungan walaupun hanya sebatas dikantor, nafsuku hilang mendadak, rasanya seperti mendapat godaan dari pria, rasanya jijik, dan ingin segera menjauh. Saat teman wanita tersebut pergi, nafsuku kembali memuncak, sangat memuncak, akhirnya dengan alasan dinas kerja, saya langsung pulang kerumah. Siang itu, mbak yatun sedang bersantai di ruang tamu sambil menonton televisi. Melihatku pulang kerja, mbak yatun “koko kok tumben balik jam segini? Gak tahan yang pingin entotin mbak lagi?”
Mendengar pertanyaannya, kudekatin mbak yatun dan langsung ku peluk, dan kuciumin dengan gencarnya, namun mbak yatun mendorongku dan menolak untuk berbuat lebih lanjut.
Mbak yatun “koko sebenarnya cinta tidak sama saya?”
Gw “Iya tentunya”
Mbak yatun “benar? Mau punya anak juga sama mbak?”
Gw “mau…”
Mbak yatun “harus ada syaratnya…kalau tidak mau, hubungan kita berakhir sampai kesini, mbak mau balik ke kampung saja”
Mendengar penjelasannya, mendadak aku menjadi panik Gw “jangan donk mbak, apa syaratnya pasti kupenuhi…” Mbak yatun tersebut “benar ko? Apapun mau?”
Gw “Iya…”
Mbak yatun “cuman koko harus minum ramuan special dari mbak, biar tiap malam bisa semakin kuat untuk entotin mbak, mau?”
Gw “ya jelas mau donk, asal bisa entot dengan mbak, apapun saya lakukan” tuturku.
Mbak yatun kemudian membuka bajuku satu persatu, dibuka juga bajunya, dan mengoleskan semacam ramuan pada kontolnya sisanya dimasukkan ke dalam memeknya, dan memintaku untuk memasukkan kontolku kedalam memeknya. Setelah itu, mbak yatun menyodorkan semacam minuman, rasanya aneh seperti biasanya, baunya juga amis.
Mbak yatun “itu ramuan terakhir kok, yang special, kalau koko minum, koko bakal kuat entotin memek mbak setiap hari, tapi minumnya harus kontolnya ditancepin terus di memek mbak sampai 7 jam, dan tidak boleh dicabut”
Tanpa berpikir panjang, kutelan minuman tersebut, dan saat akan menggerakkan penis saya, mbak yatun melarangku untuk melakukannya. Akhirnya kami diam berpelukan sambil berciuman. Mbak yatun kemudian meludahi wajahku, dan memintaku untuk membuka mulut, yang kemudian memintaku untuk menelan air liurnya, yang dengan senang hati kuhisap habis.
Beberapa jam berlalu, nafsuku semakin memuncak, ingin rasanya ku entotin abis-abisnya memeknya mbak yatun, tapi karena menghormatinya, akhirnya kutahan-tahan. Hari menjelang malam, akhirnya 7 jam sudah ku benamkan kontolku didalam memeknya, mbak yatun memperbolehkanku untuk mengentotinnya sepuasnya, dengan satu syarat, pejunya harus ditumpahin kedalam memeknya. Akhirnya, 3 jam saya entotin memeknya mbak yatun, peluh bertetesan kemana-mana, dan akhirnya kusemprotkan semuanya didalam memek mbak yatun, sesuai permintaannya. Kamipun tidur sambil berpelukan, sudah lupa kalau saya pulang dari kantor sejak siang dengan alasan dinas.
Besok siang dikantor, sempat kupikirkan, apa yang akan ku lakukan jika mbak yatun hamil? Apakah aku akan menikahinya? Begitu memikirkan hal tersebut, nafsuku langsung memuncak, terdapat semacam dorongan kuat bagiku untuk pulang dan mengentotinnya, pengen ku semprotkan pejuku kedalam lubang mekinya, sempat muncul pikiran untuk pulang dari kantor, namun cepat-cepat ku hilangkan pikiran itu, karena bisa bahaya. Hari dikantor itu, begitu banyak teman sekantor yang bolak balik, tapi rasanya agak jijik jika mereka mengajakku ngobrol, ingin rasanya segera menghindar/ menjauh. Namun hal tersebut kutahan karena untuk menghindari kesalahan-pahaman.
3 bulan telah berlalu, mbak yatun mengatakannya padaku bahwa dia positif hamil setelah tes ke dokter, dan sudah pasti itu adalah anakku, yang ibunya, kuentotin siang dan malam, di hari libur, bisa sepanjang hari kontolku dibenamku di lubang memeknya, berkali-kali, pejuku disemprotkan kedalam memeknya. Mendapatkan kabar tersebut, pikiranku serasa kosong, yang ada hanyalah, nafsuku kembali memuncak dan segera ingin ku entotin mbak yatun. Saat itu juga, kuciumin dengan ganas mbak yatun, ku buka bajunya, dan kembali kubenamkan kontolku kedalam memeknya, dengan sangat keras dan sangat bernafsu ku entotin mbak yatun, 3-4 jam berlalu, baru bisa selesai dengan ku semprotkan pejuku didalam memeknya.
Mbak yatun “sudah dibikin hamil masih juga ingin dihamilin lagi ya ko?”
Gw “ingin punya anak banyak dari mbak”
Mbak yatun “boleh aja, tapi satu-satu ya bikinnya, nanti sudah keluar, koko hamilin lagi”
Mendengar perkataannya, nafsuku kembali memuncak, tanganku kembali meremas-remas dadanya, mbak yatun “aduhh si koko, nafsunya gede banget sih, koko benar cinta gk sama mbak?”
Gw “iya pastinya donk”
Mbak yatun “kalau iya, nikahin mbak donk, kan saya sudah koko bikin bunting gini, nanti anaknya gimana, tidak punya ayah donk?”
Sempat bingung juga, setelah dilakukan pembahasan, akhirnya kami sepakat untuk mengikatkan diri di pernikahan, namun tidak dilakukan pesta pernikahan dan tidak mengundang sanak saudara. Dua bulan kemudian, saya dan mbak yatun resmi menjadi suami istri, dan masa kehamilan mbak yatun sudah memasuki 5 bulan, sehingga mbak yatun juga sudah mulai melarangku untuk mengentotinnya terlalu keras, dengan alasan tidak mencederai jabang bayinya.
Memasuki bulan ke-6 kehamilan, saya mengambil cuti dikantor, bersama mbak yatun, istriku, kami pulang ke kampung halaman istriku di Sukabumi. Rumah mbak yatun agak terpencil dan agak jauh dari perumahan warga lainnya. Tiba dirumahnya, saya dan istri disambut oleh ibunya yang sudah berumur (sekitar 55 tahun) dan anaknya yang masih bersekolah smp. Rumah tersebut sangat sederhana, hanya ada 2 kamar tidur. Walaupun sudah berumur, ntah kenapa, gw sangat bernafsu melihat Ibunya, apalagi anaknya yang masih SMP, nafsuku semakin memuncak. Ntah kenapa, padahal selama ini aku hanya bernafsu jika bertemu dengan mbak yatun, istriku, namun sekarang nafsuku bahkan meninggi dengan bertemu dengan ibunya yang sudah renta, dan anaknya yang masih smp.
Berlanjut...
e-mail: blue.ivy.987@gmail.com
source: GeOl.biz