Ketika Blusukan ke Sunter, Ahok Temukan Penyebab Banjir

Selama tiga hari Jakarta terendam banjir.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menemukan adanya kesalahan dalam pekerjaan perbaikan tanggul Kali Sunter. Menurutnya, dari total panjang tanggul yang mencapai 1,8 kilo meter, baru 1,3 kilo meter yang telah selesai ditinggikan.

"Tanggulnya harus semua ditinggikan," ujar Ahok, di bantaran Kali Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis, 12 Februari 2015.

Ahok mendatangi langsung tanggul kali tersebut untuk memastikan pengerjaan perbaikan dan peninggian dinding tanggul bisa cepat dilakukan.

Ia meminta Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Iskandar, yang turut mendampinginya dalam blusukan kali ini, untuk mengerjakan proyek tanggul itu secara tuntas.

"Kalau mau tutup sungai itu enggak boleh ada istilah diskon 10 persen, 20 persen, harus ditutup 100 persen. Kalau enggak gitu, enggak ada guna, tetap bocor," ujar Ahok.

Kendati demikian Ahok mengatakan Pemerintah Provinsi DKI tidak bisa melakukan langkah teknis apapun untuk mempercepat pekerjaan peninggian dan perbaikan tanggul itu. Pasalnya, wewenang pekerjaannya ada di BBWSCC yang berada di bawah pemerintah pusat melalui Kementerian PU.

Ia mengatakan bahwa pemerintah pusat harus mengesampingkan beberapa masalah administrasi yang masih membelit penyelesaian pekerjaan peninggian tanggul itu.

Peninggian tanggul untuk mencegah Jalan Yos Sudarso tergenang, sangat penting demi menjamin tidak terganggunya aktivitas ekonomi. Jalan Yos Sudarso sendiri, merupakan jalan akses utama dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia.

"Kita kalau ngerjain sesuatu selalu setengah-setengah. Ini harus ditinggikan karena di sini itu jalur ekonomi," ujar Ahok.

Turut mendampingi Ahok pula dalam blusukan kali ini, Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Agus Priyono, Walikota Jakarta Utara Rustam Effendi, serta Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara Bondan Diah Ekawati.

     Sumber

source: GeOl.biz