Bersetubuh Dengan Tante Mira Jilboobs

No Comments
bersetubuh ngentot memek anus tante jilbab

Bersetubuh Dengan Tante Mira Jilboobs - Aku punya seorang tante jilboob, orangnya masih muda usianya sekitar 28 tahun, maka aku sering memanggilnya "Mbak Mira".  Tanteku ini  adalah seorang wanita yang taat beribadah dan alim. Jika keluar rumah, ia selalu memakai jilbab lebar. Bahkan jika dirumah sedang menunggu warungnya, ia juga memakai jilbab lebar dan jubah untuk memudahkan saat ada pelanggan. Wajahnya yang cantik, kulit mulus dan suaranya yang  sendu selalu membuatku horny saat ada didekatnya.

Suatu saat, aku pernah berkunjung  kerumah Tante Mira dan mendapati ia sedang mandi. Aku langusng mengintipnya dan melihat ia sedang mandi sambil bermasturbasi. Desahannya membuat jantungku berdebar. Apalagi sembari melihat tubuh indahnya, toket  padat serta pantatnya yang semok tanpa sehelai benangpun. Namun entah mengapa, aku lebih terangsang jika melihat ia memakai jilbab dan jubah panjangnya. Sensasi yang terjadi seakan lebih erotis.
Suatu hari aku diminta untuk menjenguk Mbak Mira, karena paman sedang ada tugas kantor ke luar kota. Aku tahu, paman adalah seorang pria yang gairah seksnya tinggi. Itu juga alasan ia mampu melayani keempat istrinya. Maka, pastilah mbak Mira yang sudah ditinggal 1 minggu dan tidak merasakan belaian suaminya, merasa rindu pada belaian laki-laki.
Sampai dirumahnya, aku menemukan ruang depan kosong. Siang begini pasti mbak Mira menunggu warungnya di ruangan kecil dibelakang warung. Ruangan itu berisi ranjang yang biasa digunakan untuk berbaring jika menunggu warung. Mungkin Mbak Mira sedang tidur disana. Akupun langsung menuju kesana. Sampai di ruangan itu, benar kulihat Mbak Mira tidur. Posisi tidur Mbak Mira telentang dan Mbak Mira hanya memakai jubah merah muda yang tipis dan jilbab berbahan kaus yang tersingkap. jubahnya sudah tersingkap sampai di pangkal pahanya, kelihatan celana dalam mini yang dikenakannya berwarna putih tipis, sehingga terlihat belahan memek Mbak Mira yang ditutupi oleh jembut  hitam halus kecoklat-coklatan. Toket Mbak Mira yang lumayan besar dan padat itu terlihat samar-samar di balik jubah coklat susunya yang tipis, naik turun dengan teratur. Jilbabnya yang tersingkap tak mampu menutupinya.
Walaupun dalam posisi telentang, tapi toket  Mbak Mira terlihat mencuat ke atas dengan putingnya yang kecil nampak jelas. Melihat pemandangan yang menggairahkan itu aku benar-benar terangsang hebat. Dengan cepat kontolku langsung bereaksi menjadi keras dan berdiri dengan gagahnya, siap menyodok. Perlahan-lahan aku berjongkok di samping ranjang dan tanganku secara hati-hati menarik jubah mbak Mira semakin keatas, sehingga celana dalamnya semakin jelas terlihat. Kemudian tanganku kuletakkan dengan lembut pada belahan memek Mbak Mira yang mungil itu yang masih ditutupi dengan celana dalam. Perlahan-lahan tanganku mulai mengelus-elus memek wanita alim yang montok itu dan juga bagian paha atasnya yang putih mulus dan sangat merangsang. Terlihat Mbak Mira agak menggeliat dan mulutnya agak tersenyum, mungkin wanita berjilbab ini mimpi, sedang becinta dengan paman. Aku melakukan kegiatanku dengan hati-hati takut Mbak Mira terbangun. Perlahan-lahan kulihat bagian celana dalam Mbak Mira yang menutupi memeknya mulai terlihat basah, rupanya Mbak Mira sudah mulai terangsang juga. Dari mulutnya terdengar suara mendesis.

Cepat-cepat kubuka semua pakaianku, sehingga sekarang aku telanjang bulat, Kontolku yang 19 cm itu telah berdiri kencang menganguk-angguk mencari mangsa. Dan aku membelai-belai toketnya, dia masih tetap tertidur saja. Aku tahu bahwa puting dan klitoris Mbak Mira tempat paling suka dicumbui, karena aku sering mengintip saat paman dan mbak Mira bersetubuh. Lalu tanganku yang satu mulai menjamah memeknya,kemudian perlahan-lahan aku menggunting celana dalam mini Mbak Mira dengan gunting yang terdapat di sisi tempat tidur wanita alim yang bahenol ini.
Sekarang memek Mbak Mira terlihat jelas tanpa ada penutup lagi. Perlahan-lahan kedua kaki Mbak Mira kutarik melebar, sehingga kedua pahanya yang mulus dalam posisi ngangkang. Dengan hati-hati aku naik ke atas tempat tidur dan bercongkok di atas Mbak Mira. Tangan kananku menekan pada kasur tempat tidur, tepat di samping tangan Mbak Mira, sehingga sekarang aku berada dalam posisi setengah merangkak di atas tubuh Tante Mira Jilboob ini. Tangan kiriku memegang batang kontolku. Perlahan-lahan kepala kontolku kuarahkan ke belahan bibir memek Mbak Mira yang telah basah itu. Kepala kontolku yang besar itu kugosok-gosok dengan hati-hati pada itilnya. Terdengar suara erangan perlahan dari mulut Mbak Mira dan badannya agak mengeliat, tapi matanya tetap tertutup. Akhirnya kutekan perlahan-lahan kepala kontolku membelah memek Mbak Mira.
Sekarang kepala kontolku terjepit di antara memek Mbak Mira. Dari mulut Mbak Mira tetap terdengar suara mendesis perlahan, akan tetapi badannya kelihatan mulai gelisah. Aku tidak mau mengambil resiko, sebelum Mbak Mira terbangun, aku sudah harus menaklukan Mbak Mira dengan menempatkan posisi kontolku di dalam lubang memek wanita jilboob yang menggairahkan ini. Sebab itu segera kupastikan letak kontolku agar tegak lurus pada kemaluan Mbak Mira. Dengan bantuan tangan kiriku yang terus membimbing kontolku, kutekan perlahan-lahan tapi pasti pinggulku ke bawah, sehingga kepala kontolku mulai menerobos ke dalam lubang memek Mbak Mira. Perlahan  kedua  paha Mbak Mira bergerak melebar, seakan-akan menampung desakan kontolku ke dalam lubang memeknya. Badannya tiba-tiba bergetar menggeliat dan kedua matanya mendadak terbuka, terbelalak....., memandangku yang sedang bertumpu di atasnya. Mulutnya terbuka seakan-akan siap untuk berteriak. Dengan cepat tangan kiriku yang sedang memegang kontolku kulepaskan dan buru-buru kudekap mulut Mbak Mira agar jangan berteriak. Karena gerakanku yang tiba-tiba itu, posisi berat badanku tidak dapat kujaga lagi, akibatnya seluruh berat pantatku langsung menekan ke bawah, sehingga tidak dapat dicegah lagi kontolku menerobos masuk ke dalam lubang memek Mbak Mira dengan cepat.

Tubuh  wanita berjilbab itu tersentak ke atas dan kedua pahanya mencoba untuk dirapatkan, sedangkan kedua tangannya secara reflek  mendorong ke atas, menolak dadaku. Dari mulutnya keluar suara jeritan, tapi tertahan oleh bekapan tangan kiriku. "Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..!" desahnya tidak jelas. Kemudian badannya mengeliat-geliat dengan hebat, kelihatan Mbak Mira sangat kaget dan mungkin juga kesakitan akibat desakan kontolku yang besar menerobos masuk ke dalam memeknya dengan tiba-tiba. Karena gerakan-gerakan Mbak Mira dengan kedua kaki Mbak Mira yang meronta-ronta itu, kontolku yang telah masuk di dalam memek Mbak Mira terasa dipelintir-pelintir , seakan-akan dipijit-pijit oleh otot-otot dalam memek wanita alim yang montok ini. Karena sudah kepalang tanggung, maka tangan kananku yang tadinya bertumpu pada tempat tidur kulepaskan. Sekarang seluruh badanku menekan dengan rapat ke atas badan Mbak Mira, kepalaku kuletakkan di samping kepala Mbak Mira sambil berbisik kekuping Mbak Mira. "Mbaak.., mbaak.., ini aku Eric. Tenang mbaak.., sshheett.., shhett..!" bisikku.
Tanteku yang bohay ini masih mencoba melepaskan diri, tapi tidak kuasa karena badannya teperangkap di bawah tubuhku. Sambil tetap mendekap mulut Mbak Mira, aku menjilati telinga Mbak Mira dari luar jilbab dan pinggulku secara perlahan-lahan mulai kugerakkan naik turun dengan teratur. Perlahan-lahan badan Mbak Mira yang tadinya tegang mulai melemah. Kubisikan lagi ke telinga Mbak Mira,
"Mbaak.., tanganku akan kulepaskan dari mulut Mbak Mira, asal Mbak Mira janji jangan berteriak yaa..?"  Perlahan-lahan tanganku kulepaskan dari mulut Mbak Mira. Kemudian Mbak Mira berkata, "Riic.., apa yang kau perbuat ini..? Kamu telah menyetubuhi Mbak Mira..!" Aku diam saja, tidak menjawab apa-apa, hanya gerakan pinggulku makin kupercepat dan tanganku mulai meremas-remas  toket montok Mbak Mira yang masih tertutup jubah tipis, terutama pada bagian putingnya yang sudah sangat mengeras. Jilbabnya yang tersibak semakin membuat wajahnya nampak semakin menggairahkan.

Rupanya meskipun wajah Mbak Mira masih menunjukkan perasaan marah, akan tetapi reaksi badannya tidak dapat menyembunyikan perasaannya yang sudah mulai terangsang itu. Melihat keadaan Mbak Mira ini, tempo permainanku kutingkatkan lagi. Akhirnya dari mulut wanita alim berjilbab itu terdengar suara, "Oohh.., oohh.., sshh.., sshh.., eemm.., eemm.., Riicc.., Riicc..!" Dengan masih mengocok memeknya dengan kontolku, perlahan-lahan kedua tanganku bertumpu pada tempat tidur, sehingga aku sekarang dalam posisi setengah bangun, seperti orang yang sedang melakukan push-up. Dibawahku terlihat Tante Mira jilboob yang menggairahkan. Dalam posisi ini, kontolku menghujam memek Mbak Mira dengan bebas, melakukan serangan-serangan langsung ke dalam lubang memek  Mbak Mira. Kedua mataku menatap ke bawah ke dalam mata Mbak Mira yang sedang merem melek dengan sayu. Dari mulutnya tetap terdengar suara mendesis-desis. Selang beberapa waktu setelah merasa pasti bahwa Mbak Mira telah dapat kutaklukan, aku berhenti dengan kegiatanku. Setelah mencabut kontolku dari dalam memek Tante Mira, aku berbaring setengah tidur di samping Tanteku itu. Sebelah tanganku mengelus-elus toket  Mbak Mira terutama pada bagian putingnya, dari balik jubahnya.
"Eehh.., Ric.., kenapa kau lakukan ini kepada Tantemu..!" katanya. Sebelum menjawab aku menarik badan Mbak Mira menghadapku dan memeluk tubuh montoknya dengan hati-hati, dan dengan gemas kulumat habis bibirnya .. Woowww..! Sekarang Tante Mira jilboob itu menyambut ciumanku dan lidahnya ikut aktif menyambut lidahku yang menari-nari di mulutnya. Sambil memandang langsung ke dalam kedua matanya dengan mesra, aku berkata, "Mbaak.. sebenarnya aku sangat sayang sekali sama Mbak Mira, Mbak Mira sangat cantik lagi ayu..!" Sambil berkata itu kucium lagi Bibirnya selintas dan melanjutkan perkataanku, "Setiaap kali melihat Mbak Mira bersetubuh dengan Paman, aku  merasa cemburu, seakan-akan Mbak Mira adalah milikku, jadi Mbak Mira jangan marah yaa, ini kulakukan karena tidak bisa menahan diri ingin memiliki Mbak Mira seutuhnya."
Beberapa lama kemudian aku menghentikan ciumanku dan aku pun berbaring  telentang di samping Mbak Mira, sehingga Mbak Mira dapat melihat seluruh tubuhku yang telanjang itu. "Iih.., gede banget kontolmu Ricc..! Itu sebabnya tadi Mbak Mira merasa sangat penuh dalam badan Mbak Mira." katanya,. Lalu aku mulai memeluknya kembali dan mulai menciumnya. Ciumanku mulai dari mulutnya turun ke pangkal lehernya yang tidak tertutup jilbab, sembari perlahan kubuka kancing jubahnya sampai perut. Woooooow!!! Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat. Sepasang toket yang putih dan sangat montok, pentilnya  yang merah sudah mengeras. Segera kulumat dan menghisap-hisap kedua toketnya, terutama pada kedua pentilnya berganti-ganti, kiri dan kanan.
Tubuh  tanteku yang selalu berjilbab dan berjubah lebar ini menggeliat-geliat kenikmatan. Dari mulutnya terdengar suara mendesis-desis tidak hentinya. Aksiku kuteruskan ke bawah, turun ke perutnya yang ramping, datar dan mulus. Maklum, Mbak Mira belum pernah melahirkan. Bermain-main sebentar disini kemudian turun makin ke bawah, menuju sasaran utama yang terletak pada lembah di antara kedua paha yang putih mulus itu.

Pada bagian memek  Mbak Mira, mulutku dengan cepat menempel ketat pada kedua bibir memeknya dan lidahku bermain-main ke dalam lubang memeknya. Mencari-cari dan akhirnya menyapu serta menjilat gundukan daging kecil pada bagian atas lubang memeknya. Segera terasa badan wanita montok berjilbab itu bergetar dengan hebat dan kedua tangannya mencengkeram kepalaku, menekan ke bawah disertai kedua pahanya yang menegang dengan kuat. Keluhan panjang keluar dari mulutnya, "Oohh.., Riic.., oohh.. eunaakk.. Riic..!" Sambil masih terus dengan kegiatanku itu, perlahan-lahan kutempatkan posisi badan sehingga bagian pinggulku berada sejajar dengan kepala Mbak Mira dan dengan setengah berjongkok. Posisi batang kontolku persis berada di depan kepala Mbak Mira. Rupanya Mbak Mira mengerti  akan keinginanku itu, karena terasa batang kemaluanku dipegang oleh tangan Mbak Mira dan ditarik ke bawah. Kini terasa kepala kontol menerobos masuk kedalam mulutnya. Ketika ujung lidah Mbak Mira mulai bermain-main di seputar kepala kontolku, suatu perasaan nikmat tiba-tiba menjalar dari bawah terus naik ke seluru badanku, sehingga dengan tidak terasa keluar erangan kenikmatan dari mulutku. Membayangkan seorang wanita berjilbab mengulum, menyepong kontol besarku dengan penuh gairah, aku semakin bernafsu
Dengan posisi 69 ini kami terus bercumbu, saling hisap-mengisap, jilat-menjilat seakan-akan berlomba-lomba ingin memberikan kepuasan pada satu sama lain. Beberapa saat kemudian aku menghentikan kegiatanku dan berbaring  telentang di samping Mbak Mira. Kemudian sambil telentang aku menarik Mbak Mira ke atasku, sehingga sekarang wanita berjilbab itu tidur tertelungkup pasrah di atasku. Badan Mbak Mira dengan pelan kudorong agak ke bawah dan kembali kusibakkan jubahnya. kedua paha Mbak Mira kupentangkan ngangkang. Kedua lututku dan pantatku agak kunaikkan ke atas, sehingga dengan terasa kontolku yang panjang dan masih sangat tegang itu langsung terjepit di antara kedua Bibir memek Mbak Mira. Dengan suatu tekanan oleh tanganku pada pantat Mbak Mira yang tak kalah montok dengan toketnya, dan sentakan ke atas pantatku, maka kontolku langsung menerobos masuk ke dalam lubang memek Mbak Mira. Amblas semua batangku. "Aaaauuugghh..!" terdengar keluhan panjang kenikmatan yang terdengar jalang keluar dari mulut wanita alim yang montok itu. Aku segera menggoyang pinggulku dengan cepat karena kelihatan bahwa Mbak Mira sudah mau orgasme. Mbak Mira tambah semangat juga ikut mengimbangi dengan menggoyang pantatnya dan menggeliat-geliat di atasku. Kulihat wajahnya yang cantik dibalut jilbab yang memberikan sensasi sendiri untukku. matanya setengah terpejam, sedang kedua payudaranya yang montok sekali itu bergoyang-goyang liar di atasku.
Ketika kulihat pada cermin besar di lemari, kelihatan pinggul Mbak Mira yang sedang berayun-ayun di atasku. Batang kontolku yang besar sebentar terlihat sebentar hilang ketika tanteku yang berjilbab itu bergerak naik turun di atasku. Hal ini membuatku jadi makin terangsang. Tiba-tiba sesuatu mendesak dari dalam kontolku mencari jalan keluar, hal ini menimbulkan suatu perasaan nikmat pada seluruh tubuhku. Kemudian air maniku tanpa dapat ditahan menyemprot dengan keras ke dalam lubang memek Mbak Mira, yang pada saat bersamaan pula terasa berdenyut-denyut dengan kencangnya disertai badannya yang berada di atasku bergetar dengan hebat dan terlonjak-lonjak. Kedua tangannya mendekap badanku dengan keras.
Pada saat bersamaan kami berdua mengalami orgasme yang dasyat. Akhirnya Mbak Mira tertelungkup di atas tubuhku dengan lemas sambil dari mulut Tante Mira terlihat senyuman puas. "Riic.., terima kasih Ric. Kau telah memberikan Tante kepuasan..!"
Setelah beristirahat, kemudian kami bersama-sama ke kamar mandi dan saling membersihkan diri satu sama lain. Sementara mandi, kami berpelukan dan berciuman disertai kedua tangan kami yang saling mengelus-elus dan memijit-mijit satu sama lain, sehingga dengan cepat  nafsu kami bangkit ingin segera ngentot lagi. Dengan setengah membopong badan Mbak Mira yang mungil itu dan kedua tangan Mbak Mira menggelantung  pada leherku, kedua kaki Mbak Mira kuangkat ke atas melingkar pada pinggangku dan dengan menempatkan satu tangan pada pantat Mbak Mira dan menekan, kontolku yang sudah tegang lagi menerobos ke dalam lubang memek Mbak Mira
"Aaughh.. oohh.. oohh..!" terdengar rintihan liar wanita alim itu, sementara aku menggerakan-gerakan pantatku maju-mundur sambil menekan ke atas. Dalam posisi ini, dimana berat badan Mbak Mira sepenuhnya tertumpu pada kemaluannya yang sedang terganjel oleh kontolku, maka dengan cepat Mbak Mira mencapai klimaks. "Aaduhh.. Riic.. Tante.. maa.. maa.. uu.. keluuar.. Riic..!" dengan keluhan panjang disertai badannya yang mengejang, Mbak Mira mencapai orgasme, dan selang sejenak terkulai lemas dalam gendonganku.

Dengan kontolku masih berada di dalam lubang memek  Mbak Mira, aku terus membopongnya. Aku membawa Mbak Mira ke tempat tidur. Dalam keadaan tubuh yang masih basah, kemudian kugenjot, kuentot  Tanteku  yang masih lemas dengan sangat bernafsu, sampai aku orgasme sambil menekan kuat-kuat pantatku. Kupeluk badan Tante Mira erat-erat sambil merasakan pejuku  menyemprot-nyemprot, tumpah dengan deras ke dalam lubang memek Tanteku,

Semalaman itu Aku bersetubuh dengan tante Mira Jilboobs beberapa kali, dan baru berhenti kecapaian menjelang fajar. Sejak saat itu, selanjutnya aku jadi sering ngentot dengan Tante Mira, dan tanteku yang jilboob itu selalu ketagihan kontolku.

***





Miss Sexy

Related Posts:

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p