Cerita Sex Terbaru | Aku punya kerabat/sodara jauh cowok namanya Panji. Hubungan darah kami itu rumit bahkan bisa dibilang Panji itu masih sepupu tiriku. Dia tinggal di kota yg sama dgnku,dan mempunyai usaha sendiri,spt cafe,dan beberapa bisnis kecil lainnya.
Panji ini mempunyai seorang tunangan yang bernama Ana. Do'i mantan bisyar ( katanya ). Dan Ana ini umurnya masih muda,sekitar 19 thn ( bkn under age kan..?). Panji berumur 23 thn. Ana ini sering sekali menginap dirmh Panji meski ortu Panji tahu,mereka cueksaja,karena mrka pikir Ana dan Panji sudah tunangan dan akan menikah bbrp wktu kedepan.
Kami cukup akrab satu sama lain. Dan akupun sering berkunjung ke kafe milik Panji utk sekedar nongkrong melepas stress. Jujur saja,Ana ini orangnya sangat cantik bagiku,tapi karena masih melihat tali persaudaraan dengan Panji,maka aku tak ada niat apa-apa terhadap Ana.
Malah yang terjadi sebaliknya,Ana sering sekali menemaniku ngobrol di kafe berdua,Panji pun tak ambil pusing. Mereka sudah bertunangan beberapa bulan yang lalu. Namun dr keseringan curhat itulah aku jadi tahu bahwa Panji itu suka main tangan terhadap Ana, minimal menampar apabila ada kesalahan sedikit.
Ana berani curhat kepadaku,karena Panji ini masih segan terhadapku. Dariseringnya curhat itulah,kami jadi dekat. Dan suatu hari Ana curhat kalau Panji jarang pulang karena terlalu sibuk dgn pekerjaannya,hingga Ana merasa tak dianggap. Dan suatu kali pernah ditemuinya Panji sedang berduaan dengan WP di salah satu karaoke. Dan memang saat hari itu aku berkunjung ke kafe nya,Panji memang sedang ke luar kota.
"Panji udah jarang perhatian ma Ana lagi,Kak..",katanya.
"Ya..sabar aja dl.. ",jawabku.
"Mana dia sering ketahuan selingkuh. Begitu ketahuan langsung dia memohon-mohon minta maaf. Udh Ana maafin,ehh..diulangin lagi.",cerita Ana penuh emosi.
"Sabar,ya.. Jgn cemberut gt.. wajahnya jadi lucu klo gt.",candaku.
"Ihh…Kakak..orang lg serius cerita..",ujarnya.
Aku hanya tertawa melihat tingkahnya yg memang menggemaskan.
Suatu hari,Ana menghubungiku bahwa Panji sedang ke luar kota selama 2 hari. Ana yg saat itu menginap dirmh Panji,malah jadi sendirian. Masalahnya Panji,berangkat bersama Ayahnya. Sedang dirmh tak ada siapa-siapa kecuali adik Panji yg masih kecil dan seorang pembantu.
"Kak..Panji sedang keluar kota 2 hari,lusa baru pulang. Ana sendirian dirmh Panji ama adik kecil aja. Ama pembantu satu. Ana tadi udh bilang ke Panji,dan katanya mnta tlg kakak aja yg nemenin skaligus ngecek kerjaan sementara. Kakak bisa ga ksni nanti mlm ? Nginep sini. Soalnya Ana takut. Ada kamar tamu koq. Bisa ya,Kak…",pintanya.
"Ehh…iya deh…",jawabku.
"Makasih,Kak. Ana tunggu lho..",sahutnya terdengar girang.
Malamnya,aku bergegas kermh Panji. Pukul 7 saat kafe Panji masih buka,aku sudah berada dsna. Ana tampak senang dgn kedatanganku. Seraya dia menghampiriku,memeluk dan mencium pipiku.
"Makasih,Kak. Ternyata jadi dateng.",ujarnya.
"Lho..lho…koq nyium. Ntr dipikir org gmn2 lho…",kataku.
"Tenang,Kak. Semua jg tau koq klo Kakak itu kan sepupunya Panji. Jd ya ga masalah.",jawabnya.
Setelah menjelang tngh mlm sktr pukul 11 malam,kafe ditutup. Semua karyawan pun pulang. Akupun pulang jg berboncengan dgn Ana. Sesampai dirmh Panji,Ana membuka pintu,dan kami pun masuk. Didalam rmh ternyata,si bibik pembantu telah tertidur pulas dikamar sikecil dgn kondisi pintu kamar terkunci. Akhirnya,kami di ruang keluarga sbntr sambil ngobrol kecil.
"Kak..Ana mau mandi dulu ya. Gerah soalnya.. Kakak tunggu dsni dl. Temenin Ana begadang,sambil cerita-cerita yah…",ujarnya manja. aku hanya menganggukkan kepala.
Beberapa menit berlangsung,Ana tampak selesai mandi. Dia hanya mengenakan baju tidur yg bisa aku sebut daster tipis. Aku yang saat itu menonton Tv,langsung saja ditubruk Ana dr samping,dan langsung dia menyandarkan kepalanya dipundakku..
"Kak..Kakak koq baik sih ama Ana…? Mau dngrin curhat Ana. Mau bantuin Ana klo pas Ana butuh..",ujarnya.
"Ya..kan sama calon ipar musti gt. hehehe….",jawabku asal.
Disela-sela Ana menyadarkan kepalanya tadi,otomatis celah daster bagian dadanya sedikit terbuka. Karena tak sengaja terlihat,maka aku jadi tahu.
Ana tak memakai bra… PAyudaranya terlihat jelas dr celah itu. Hingga putingnya terlihat. Aku mencoba memalingkan pandangan ke arah lain,tp seakan tersihir magnet. Karena penasaran terus,akhirnya kulanjutkan saja melihat payudara itu. Putih sekali… pikirku.
Ana masih tak sadar kalau kuintip,karena dia masih menonton FTV disalah satu stasiun swasta. Siku Ana tepat menindih "dedek" ku yang memang mulai menggeliat karena pemandangan indah tadi. Siaall…pikirku.
Ana sesekali menggerakkan sikunya tsb dengan pelan. Itu terang saja membuat aku menjadi konak habis,karena didepan mata jg terlihat pemandangan gunung kembar nan indah.
Tak lama,kemudian,disaat aku keenakan mengintip. Terasa ada yg memegang penisku. Siall…Ana sadar rupanya kalau penisku mengeras disikunya…!!!
Ditekan-tekannya penisku itu dgn telapak tangannya.
"Kak..burungnya bangun toh…?",tanyanya.
"Ehh…mungkin.",jawabku bingung.
"Lha ini,keras… ihh…nakal ahh..Kakak..",ujarnya.
"Hehehe…iya kayaknya..gara2 tangan kmu tuh nyenggol-nyenggol. jadinya bangun kan. Makanya jgn disenggol-senggol lagi.",jawabku bercanda.
"Hahaha…yeeee…baru disenggol aja bangun. Biarin..Ana senggol-senggol aja terus.",jawabnya sambil kembali menekan-nekan pelan penisku.
"Ehh…jangan…beneran lho… klo disenggol lagi,berarti kamu tanggung jawab.",ujarku.
"Ya udah…Ana ga nyenggol lagi. Tp Ana giniin. hahha.."candanya seraya meremas penisku yang sudah tegang dan keras itu.
"Ana…jgn donk…kmu remas-remas gt malah bangun. Emang kamu mau tanggung jawab ?" tanyaku.
"Biarin bangun. Kan lucu. Tanggung jawab..? Knp ga brani..?"jawabnya.
HYah…? Gila ini anak… Menggoda banget….
"Oke…senggol aja terus.. remas aja… asal kamu tanggung jawab aja gpp koq.",kataku.
Kupkir Ana akan berhenti sampai situ. Ternyata enggak. Dia malah meremas dan mengelus2 penisku dari luar celana panjangku. Adduhhhh…
LAngsung saja,kubalas dengan memberanikan diri,kuremas payudaranya.
"Ihh..Kakak nakal… koq ngeremas jg..?",katanya.
"Ya habisnya kmu ngeremas,aku balas jg.",ujarku masih meremas payudaranya.
Akhirnya Ana diam saja,tetapi masih melanjutkan meremas penisku. Kuremas payudaranya,dia tampak diam saja. kucoba memasukkan tanganku kebalik daster tipisnya,dan kupegang payudara itu langsung. Kenyal sekali….
Maafkan aku,Panji….. Tapi tunanganmu duluan yang mancing-mancing..
Akhirnya,terjadilah adegan saling remas-meremas itu dan berlangsung cukup lama. Akhirnya,Ana tampak tak kuasa menahan gejolak birahinya.
"Kak..jgn dsni ah… kekamar aja. takut Bibik liat nanti. Yuk..",ajaknya seraya berdiri dan berjalan menuju kamar tamu. Tanpa basa-basi,kususul dia.
"Vi..aku tanya dl.. kenapa koq kamu mancing-mancing gni dari tadi?",tanyaku didalam kamar.
"Ya..gak ada. Pengen aja. Habis Panji jarang bs diajak becanda gt. Klo becanda-canda gt td Ana malah jd horny,Kak. Maaf ya..",ujarnya manja.
"Hmmm…aku kamu godain gt ya malah horny,Vi… Sekarang gmn..?",tanyaku berlagak polos.
"Katanya tanggung jawab kan..? Ya udh,sini.. Ana tanggung jawab.",jawabnya.
Segera kuhampiri Ana yang duduk dipinggir kasur. Tak lupa kukunci pintu kamar terlebih dahulu. Ana segera membuka daster tipisnya itu. Dass….Tampaklah payudara yg putih dan indah itu didepan mataku.
Ana masih mengenakan CD,namun lebih kusebut itu tepatnya G-String.
Ana segera berdiri,dan merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Langsung saja kulumat bibir Ana yang imut dan merah itu. Ana membalasnya. Kami pun berciuman,dan Ana dalam keadaan telanjang hanya mengenakan CD. Sambil berciuman,kuremas-remas payudara Ana yg berukuran sedang itu.
Ana tak mau kalah,dielus-elusnya penisku dr luar celanaku. Ana lalu melepas kaos yang kupakai,dan kembali kami berciuman. Gunung kembar itu terasa kenyal sekali didadaku. Sesekali kuremas pantat Ana yang bulat dan berisi itu. Disela berciuman,Ana membuka resleting celanaku,dan memelorotkannya beserta Cd dan boxer yg kupakai.
Kulempar celana dan boxer itu kesembarang arah dengan kakiku.
Ana lalu menggenggam penisku dan mengocoknya perkahan. Kami masih berciuman.
Stlh bbrp menit berlalu,kubaringkan tubuh Ana terlentang dikasur. LAlu,kuciumi payudaranya dan kujilati putingnya yg masih berwarna coklat muda kemerah-merahan itu. SEMPURNA sekali payudaranya….
Disela-sela kuhisap dan kumainkan putingnya dengan lidah dan bibirku,kulucuti pula G-string yang dia pakai.
Setelah itu,kumainkan vaginanya. Kuelus-elus dan kumainkan klitorisnya dgn jariku. Ana mulai mendesah pelan. Perlahan,kumasukkan jariku kedalam vaginanya,dan kutusuk-tusuk perlahan. Vagina itu mulai basah karena rangsanganku. Ciumanku pun merambat kebawah menuju vagina Ana. Tepat diantara selangkangan Ana,kuhentikan aktivitas lidahku. Kulihat vagina itu tanpa bulu ( di wax ). Mulus dan bersih sekali. Wangi lagi. Segera kujilat bibir vaginanya. Lalu,kujilati klitorisnya perlahan.
Ana mulai mendesah-desah dan merintih keenakan.
Setelah vagina Ana cukup basah,kusudahi aktivitas lidahku itu. Lalu,Ana memintaku berbaring. Akupun berbaring,dan Ana kini yang merangsangku. Ciuman dan lidahnya menjalar dari leher,menuju perut dan pinggulku. Lalu,berhenti dipangkal pahaku. Kembali digenggamnya penisku,dan dikocoknya pelahan. Ana,tampak menjilati kedua "bolaku" sambil tangannya mengocok batang penisku perlahan.
LAlu,dijilatinya kepala penisku terlebih dahulu. Setelah itu,dihisapnya. Dikulumnya penisku dengan lembut. Memang tak cukup masuk semua kedalam bibirnya. Tapi nikmatnya itu benar2 beda.
Bbrp menit Ana mengulum dan menghisap penisku,lau ia menyudahinya. Segera Ana berposisi jongkok diantara selangkanganku. Dipegangnya batang penisku dan diarahkan menuju lubang vaginanya yang mulai becek. Digesek-gesekkan terlebih dahulu,lalu ditekanlah tubuhnya agar penisku masuk. Penisku mulai membelah vaginanya walau sedikit kesulotan,karena memang masih sempit vagina Ana. Setelah bbrp saat,akhirnya masuklah semua batang penisku kedalam vaginanya.
"Agghh…..",desah Ana lembut.
Ana lalu bergerak naik-turun sambil mendesah. Nikmat sekali vagina Ana. Kurasakan menjepit penisku dengan erat.
"Aggh…Kak….Agghh….Uhh….",rintihnya pelan.
Kuremas payudara Ana yang ikut bergerak naik-turun seirama dengan goyangannya. Kumainkan putingnya.
Ana memejamkan mata sambil terus mendesah.
"Ahh….Aggghh..",desahnya.
Cukup lama WOT,Ana tampak kelelahan bergoyang. Akhirnya kuputuskan untuk D-S sejenak. Ana pun menungging. Segera kumasukkan penisku dari belakang.
"Mmmpphh…",rintihnya saat penisku membelah vaginanya.
Kugerakkan pinggulku maju-mundur mendorong penisku agar menjelajahi kedalaman vagina Ana.
Kugerakkan berirama,dari pelan..lalu kupercepat..dan pelan..begitu terus.
"Agghh…teruuss..Kak..Ugghhhh..Uhh…",rintih Ana.
Tak lama kemudia,Ana mengerang dan mendesah panjang.
"Agghh…Kak..Agghhhh..",rupanya Ana orgasme.
Kubiarkan sejenak dia menikmati orgasmenya,aku diam sejenak dengan penis masih tertancap di vaginanya. Terasa hangat melumuri penisku. Uhhh…
Setelah itu aku kembali bergerak selama bbrp menit. Dan akhirnya kuminta Ana untuk terlentang. MOT kujadikan posisi pamungkas. Ana pun terlentang. Sebelum kumasukkan penisku,kembali kujamah klitorisnya,sambil kuciumi bibir Ana. Nafas Ana tampak memburu dan ngos-ngosan. Tak lama kemudiaN,segera kemasukkan penisku kedalam vaginanya.
"SSsshh….ahhh…",desah Ana saat penisku kembali membelah vaginanya yang mulai kemerah-merahan.
Kubenamkan seluruh batang penisku. Lalu,kugerakkan perlahan dan berirama.
"aaggh..aghh..ahh..",rintih Ana keenakan.
Kunaikkan kakinya dipundakku dan kembali kubergerak kali ini sedikit lebih cepat.
"Aghh…teruss..Kakk..Aggghh..",erang Ana.
Bbrp menit kemudian,kuturunkan kembali kakinya,dan segera kaki itu merangkul pinggulku ikut mendorong.
"Aghhhh..Kak..Ana..Keluaarr..lagiii…Aghhh….uhh ..",rintihnya mencapai orgasme keduanya.
Tangan Ana memeluk erat tubuhku,dan rangkulan kakinya menekan pinggulku.
"Ohh..Ohh…Mpphh.Ahh..",rintihnya saat menikmati orgasme.
Beberapa menit kemudian,aku kembali bergerak menusuk-nusuk vagina Ana.
Disela menggenjot tubuh Ana,aku berbisik ditelinganya.
"Kakak keluarin dimana,Ana..?",tanyaku.
"Mulut Ana..ajaaah…Kak..Aghh.."jawabnya sambil merintih.
Aku terus menggerakkan pinggulku. Kugenjot tubuh mulus Ana itu.
Beberapa menit kemudian,panisku mulai mengejang. Pertanda sesuatu akan keluar daru ujung kepala penisku.
Segera kugerakkan lebih cepat dan langsung kucabut. Kusodorkan penisku itu tepat di depan mulut Ana. Ana pun membuka mulutnya. Tangan Ana mengocok batang penisku dengan cepat. Sambil sesekali dijilatinya kepala penisku.
"aHH..Teruss..Ana..Kakak mau..keluar…ahh.",rintihku.
Lalu…
CROOTTTT…CRROOTTTTT…CROOTTT..!!!
Muncratlah cairan kental dan putih itu. menyembur kedalam mulut Ana yg terbuka. dan sebagian lagi,mendarat didahi dan pipi Ana. Banyak sekali spermaku..pikirku.
Nikmat sekali. Disela-sela muncratan terakhir,Ana menjilati kepala penisku dan menghisapnya.
Benar-benar nikmat…!!!
Ana lalu tampak menelan spermaku,dan kembali melanjutkan menghisap kepala penisku. Memastikan agar tak ada sisa lelehan sperma.
Tak lama kemudian,permainan kami berakhir dengan Ana dan aku terkulai lemas.
tubuh kami sama-sama telanjang. Kupeluk Ana dan kucium keningnya.
"Ini tadi rahasia ya,Kak..",katanya.
"Iya lah,Ana…pasti..",jawabku.
LAlu kami tertidur sejenak. Dan subuh kami kembali "berperang" diatas kasur tsb.
Malam itu kami bercinta sekitar 2 kali,namun sangat memuaskan.
Hingga kini,aku masih blm sempat datang ketmpt Panji. Dan Ana pun masih sibuk dengan kafenya. Hmm…Keberuntungan yg membawa kenikmatan.
Cerita Sex Nikmatnya Tunangan Sepupuku.
narsis
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p