Orisex web dewasa yang berisikan "Cerita Sex Ika Yang Membara" cerita sex 2016, cerita nyata, cerita ngentot, cerita mesum, cerita dewasa terbaru dan foto bugil tante bispak abg hot.
Cerita Sex Terbaru | Seorang pemuda kuliah bernama lengkap Ardian, panggil saja Ardi. Umur 21 tahun, tinggi 170 dan berat proporsional, Tinggal di sebuah rumah kosan berisi enam kamar, tiga kamar mandi, dapur dan memiliki ruang tengah serta garasi.
Salah satu penghuni rumah tersebut adalah Ika seorang pekerja pabrik di sekitar daerah sana. Ardi sedang berada di kosan seperti biasa, dia sedang menjalani hari tenang sebelum ujian akhir semester, selain diisi dengan belajar Ardi juga menonton televisi di tengah rumah dan tidur di kamar.
Penghuni lain kosan sedang pulang ke kampung halaman masing-masing, sehingga hanya tinggal Ika dan Ardi yang berada di rumah kosan itu.
Saat itu hari Sabtu tidak biasanya Ardi bangun pagi, Ardi keluar kamar menyeduh jus jeruk di dapur dan menuju sofa untuk menyalakan tv, dari arah kamar mandi satu, terdengar suara orang selesai mandi dan membuka pintu, ternyata Ika yang hendak berangkat bekerja baru saja selesai mandi,
"Mau gawe Ka?" tanya Ardi yang sebenarnya cukup kaget melihat Ika yang hanya memakai handuk melingkar untuk menutupi badannya dari dada sampai paha, dan handuk lainnya yang rambut.
"Iya Ar, disuruh masuk setengah hari. Kamu tumben udah bangun?" jawab Ika yang kemudian aneh melihat Ardi sudah bangun.
"Biasa Ka, tadi mantan aku nelpon, ngajak ketemuan." seru Ardi dengan pelan.
"Cie, CLBK nih ye." sindir Ika sambil menuju kamanya.
Ika yang seusia dengan Ardi, sudah memiliki pacar. Biasanya pacarnya mampir tiap Sabtu malam. Ardi sendiri secara status tidak punya pacar, dia baru putus setelah kisah cintanya hanya berlangsung kurang dari sebulan. Ardi jarang melihat Ika tampil seperti tadi, biasanya Ika memakai handuk yang menutupi semua bagian tubuhnya.
Untuk sesaat Ardi membayangkan kulit putih Ika yang tadi nampak dibagian kaki dan bagian atas dadanya. Ardi mengira tinggi Ika sekitar 165cm dan berat ideal untuk seorang gadis seusianya, dengan pengalaman Ardi menonton film biru, Ika memiliki ukuran payudara sekitar 32B. Sementara Ardi membayangkan Ika, dari kamar Ika keluar dengan wangi khas perempuan sudah siap bekerja.
"Aku berangkat ya Ar."
"Iya, iya, iya Ka" Ardi menjawab dengan terkaget.
"Jangan melamun mulu, tar gila lho." kalimat terakhir Ika sambil keluar rumah kosannya.
Ardi pun beristirahat sampai siang hari, diisi dengan membaca buku dan menonton TV, tidak lupa mandi. Sekitar jam satu siang, saat Ardi hendak ke warung nasi, Ardi melihat pertengkaran Ika dengan pacarnya.
"Pokoknya lho jangan muncul lagi di depan mata gua." teriak Ika menunjuk pacarnya, tentu sekarang adalah mantannya, Ika pun menutup gerbang depan dan berlari memasuki rumah, tanpa sempat menyapa tapu hanya sekali menatap Ardi sesaat. Mantan pacar Ika pun berangkat dengan motornya menjauh dari rumah tanpa ucapan apapun.
Ardi yang melihat situasi seperti itu hanya bisa diam. Karena lapar Ardi seAra menuju warung nasi. Setelah selesai makan Ardi membeli cemilan di toko swalayan. Cemilan yang biasa untuk dimakan saat Sabtu malam. Sekembalinya ke rumah. Ardi mendengar teriakan-teriakan dari kamar Ika. Ardi tidak berani menegur. Takut terjadi salah paham, apalagi Ika sedang marah besar.
Ardi hanya bisa diam di kamar sambil menonton film melalui laptopnya. Setelah selasai meninton film, sekitar jam empat sore, Ardi menuju ke sofa untuk menonton tv. Setelah duduk Ika keluar dari kamarnya dengan menggunakan pakai terusan, yang nya menutupi badan sampai paha saja.
Sehingga Ardi bisa melihat paha Ika yang putih mulus. Tapi mata Ika nampak lebam, karena pasti menangis sedari tadi. Ika menuju ke Arbang mengunci Arbang dan pintu utama. Ika kemudian menghampiri Ardi dan duduk di sebelah kiri Ardi dan mengambil alih remot tv.
"Ar, ga ada acara seru nih?!"
"Ya baru juga aku duduk Ka, remot udah kamu pegang juga."
"Maaf, ya tadi gue teriak teriak di kamar, pasti lo keganggu ya dengan teriakan gue."
Ardi kaget karena Ika jadi memakai kata ganti Gue lo dalam percakapan.
"Oh ya ga apa kok Ka, santai aja, aku tadi juga sambil nonton film pake headset kok."
"kaku amat sih lo Ar, gua lo aja lah, ga usah aku kamu, kita udah kaya sodara ini kok. Lo juga udah biasa kan ngomong gitu."
"Iya sih Ka, gue juga biasa ngomong gua lo sama temen di kampus."
Kemudian tv dimatikan oleh Ika, dan Ika sedikit meloncat dan menatap Ardi. Ardi terkaget, dan menatap balik Ika.
"Ar, lu tadi pagi asyik banget liatin gua habis mandi. Lu demen ya ama gua?"
Ardi terasa tersambar seketika mendengar Ika mengucapkan kalimat tersebut. Ardi bingung harus menjawab apa. Ardi terdiam.
"Iya sih Ka, lu putih banget."
"Kalau suka lo boleh kok pegang, gua ga akan nolak, ga kaya mantan cowo gua! yang gua tawarin malah nolak."
Dari situ Ardi tahu kenapa kejadian siang terjadi. Pacar Ika menolak untuk bercinta dengannya. Kemudian tangan Ardi dicengkram kuat oleh tangan kiri mungil Ika, diarahkannya tangan Ardi menuju paha kanan Ika yang terpampang di atas sofa. Ardi merakan kelembutan kulit Ika, walau Ika hanya buruh pabrik. Ternyata dia pandai merawat diri sampai kulitnya lembut.
"Gimana Ar, lo mau nolak atau lanjut?" Tanya Ika sambil mendekatkan mukanya ke muka Ardi tanpa melepas pegangan ke tangan Ardi.
Bercinta bukanlah pengalaman asing bagi Ardi, dia sering menonton film biru dan pernah melakukan pelukan-pelukan mesra bersama mantan pacarnya tanpa busana tapi tidak sampai memperawani wanitanya. Kemudian Ardi memajukan mukanya dan mencium bibir Ika lembut.
"Jangan disini Ka, di kamar aja." Ardi berucap seperti itu selepas ciuman pertama dengan Ika.
Dia pun langsung menarik Ardi menuju kamarnya. Kemudian Ika memeluk Ardi erat dan berusaha berciuman kembali. Mereka berciuman begitu panas, mereka melakukan French kiss begitu lama. Napas mereka saling memburu. Ika pun mulai mendesah
"puasin gua Ar."
Suara itu yang terdengar dibalik deru nafas Ika. Tangan Ika mulai berArdilia berusaha melepas celana Ardi. Ardi yang erat memeluk Ika, pelukan tangan Ardi melalu sela ketiak Ika mengacak rambut sebahu Ika yang tebal tanpa melepas ciuman mereka. Ika berhasil menurunkan celana Ardi sampai terlihat penisnya yang sudah menegang menantang. Terperangah sesaat Ika melihat penis Ardi yang cukup besar,
"Gede Ar." Ika tersenyum dan mendorong Ardi sampai terduduk di pinggir kasur.
Ika melepas celana Ardi dan melemparnya ke pojok kamar. Kemudian Ika meraih penis Ardi dan mulai melakukan pijatan naik turun mengunakan tangan mungilnya, cairan bening mulai keluar dari penis Ardi. Lalu Ika melakukan blowjob. Mulutnya penuh dengan penis Ardi, dengan tatapan nakal Ika menatap Ardi sesaat yang sedang menikmati sensasi permainan Ika yang membuatnya melayang.
Ardi berkali-kali terbaring dan duduk di pinggir kasur melayani blowjob Ika. Ika bangkit dan mendorong Ardi sampai badannya berada di kasur seutuhnya, perlahan Ika membuka kaos Ardi dan ternyata Ika tidak memakai celana dalam. Ika menatap muka Ardi dalam.
"Ar, pokoknya lo puasin gua sekarang, sekarang girilan lo." Ika menaikan gaunnya dan memposisikan selangkangannya di atas muka Ardi dengan bertumpu pada lututnya. Wangi kewanitaan tercium dari vaginanya.
Ardi mulai menciumi vagina Ika. Lidahnya bermain mencari klistori Ika.
"aaah iya Ar, terus jilatin itil gua. Aah"
Kata itu teucap diantara desahan Ika. Kemudian Ika melepas dressnya sehingga dia telanjang sekarang. Ika meraih penis Ardi dan membalikan badannya. Sekarang mereka dalam posisi 69. Tangan Ardi berusaha memposisikan agar vaginanya tepat ketika dia jilati. Ika pun kembali melakukan blowjob pada penis Ardi.
"Ar Ar Ar, gua sampai Ar… Aaaaaashhhuhuhuhu."
Dengan teriakan panjang Ika meraih orgasme pertamanya dan tubuh Ika terkulai lemas.* Muka Ardi dibasahi cairan vagina Ika dan wangi has membuat Ardi semakin bergelora. Ardi berutumpu pada lututnya denga memposisikan penisnya di depan pantat Ika. Ardi meraih pantat Ika dan tangan Ika mengarahakan penis Ardi memasuki vagina Ika. Sesaat Ika menggesekan kepala penis Ardi, dia langsung menekan, bless, masuklah penis Ardi ke Vagina Ika. Ardi maju mundur memompa vagins Ika.
"gila lo Ar, enak banget, gede banget kontol lo Ar."
Ika mulai liar menerima sodokan Ardi.
"enak hah, enak kan gua sodok gini. Kenapa ga dari dulu lo ngajak gua ngewe, Ka."
Sambil tetap memompa, Ardi meraih payudara Ika dan meremasnya.
"Iya Ar, terus Ar, kita ngewe terus dari sekarang Ar."
Setelah sekitar lima menit memompa dengan doggy style, Ika membaringkan Ardi dan mengambil posisi woman on top. Ika mengarahkan penis Ardi ke vaginanya. Ambles dan Ika memompa penis Ardi. Ardi memainkan dua payudara yang ada dihadapannya. Pompaan Ika semakin lama semakin cepat, dia meraih orgasme kedua.
"srett, plak, plok"
Suara aduan terdengar seperti itu. Ika pun menArang dan mencium Ardi dengan buas. Setelah lemas Ika dibaringkan oleh Ardi, dia mengarahkan penisnya ke vagina Ika, posisi misionaris, man on top, dia memompa vagina Ika yang sudah becek,
"aaah Ar, aahaha uh Ar… Entot terus.. Gua ingin ngewe terus Ar…"
Racau Ika, Ardi tetap memompa dan mempermainkan temponya.
"Gua keluarin di luar yah?" tanya Ardi.
"Di dalam aja, besok gua mens, di dalem aja Ar. Aaaahhah."
Ardi mempercepat genjotannya.
"Gua mau keluar Ka…. Aaaaaaah"
"aaaaahhhhhhh…. Gua juga Ar."
Mereka berdua mencapai puncak orgasme bersamaan. Ardi masih memompa menghabiskan semua spermanya. Ardi terbaring disamping Ika, dia menjilat penis Ardi, menghabiskan sisa sperma yang ada.
Setelah berbaring beberapa saat mereka beranjak dan membersihkan diri masing masing. Sabtu malam mereka habiskan dengan menonton tayangan sepakbola di tivi dan memakan cemilan yang tadi siang Ardi beli.
"gua cinta sama lo Ar"
"gua juga Ka."
Mereka berciuman lembut.
***
Cerita sex, cerita ngentot, cerita mesum dan cerita dewasa, tante, sedarah, spg, daun muda, setengah baya, abg, remaja, pramugari, pembantu, bispak, mahasiswi, pelajar, lesbi dan banyak lagi lainya kategori cerita terbaru Foto Hot 2016
Cerita Sex Ika Yang Membara.
narsis
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p